Serangan Rusia Terhadap Kapal Perang Ukraina Menewaskan Dua Tentara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di ibu kota Ukraina, Kyiv, terjadi insiden serrakan kapal perang yang dilakukan oleh Rusia. Serangan ini bukan hanya terjadi begitu saja, melainkan merupakan kejadian yang jarang terjadi selama perang antara kedua negara dalam waktu tiga tahun terakhir. Akibatnya, setidaknya dua anggota militer Ukraina mengorbankan hidupnya, sementara beberapa lainnya masih belum diketahui nasibnya.

Pemberitahuan tentang serangan Rusia terhadap kapal perang Ukraina ini diungkapkan melalui juru bicara Angkatan Laut Ukraina, Dmytro Pletenchuk, pada hari Jumat (29/8/2025). Informasi ini disampaikan kepada AFP. Sebelumnya, pada hari Kamis (28/8), pihak Rusia telah mengumumkan berhasil menenggelamkan sebuah kapal pengintai Ukraina bernama Simferopol di wilayah delta Sungai Danube. Mereka juga menyatakan bahwa serangan ini merupakan salah satu serangan yang berhasil dilakukan dengan menggunakan drone angkatan laut.

Ukraina jarang mengakui kerusakan militer mereka, sebab baik Kyiv maupun Moskow selalu menjaga rahasia mengenai kekalahan masing-masing. Namun, dalam kasus ini, Pletenchuk menyatakan bahwa tentara Ukraina sedang mencari beberapa anggota yang masih hilang setelah serangan tersebut. Dia tidak mengkonfirmasi apakah kapal perang itu diserang oleh drone atau letak serangan tersebut. Beberapa anggota militer lain juga mengalami luka-luka akibat serangan ini.

Sebelum invasi Rusia pada tahun 2022, Ukraina memiliki kekuatan maritim yang jauh lebih kecil dibandingkan Rusia. Namun sejak itu, mereka telah mengerahkan sejumlah drone angkatan laut yang berhasil memberikan dampak signifikan selama perang berkecamuk. Sementara untuk Rusia, penggunaan drone masih dianggap sebagai inovasi yang baru. Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis rekaman video hitam-putih yang menunjukkan serangan terhadap kapal perang Ukraina, di mana ledakan besar terlihat di atas air.

Serangan drone oleh Angkatan Laut Ukraina yang berhasil sebelumnya telah memaksa Rusia untuk memindahkan armadanya dari bagian barat Laut Hitam pada awal konflik. Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Ukraina dalam mengejar dan merespon ancaman dengan teknologi baru.

Setelah menilik perkembangan saat ini, terlihat bahwa perang di Ukraina terus berkembang dengan taktik dan teknologi baru yang digunakan oleh kedua pihak. Ukraina, meski awalnya lebih lemah dalam kekuatan maritim, berhasil mengimbangi Rusia dengan menggunakan drone angkatan laut yang efektif. Sementara Rusia menunjukkan kemajuan dalam penggunaan teknologi drone, meskipun masih relatif baru bagi mereka. Konflik ini menunjukkan bahwa perang modern tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga kreativitas dan adaptasi dalam menghadapi tantangan baru. Di tengah situasi yang kompleks ini, penting untuk terus memantau perkembangan dan dampak dari teknologi militer baru dalam konflik internasional.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan