Gerakan Pangan Murah di Semarang untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Kota Semarang memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini berfokus di Kampung Lasipin RT.03/RW.04, Kelurahan Karangturi, Kecamatan Semarang Timur, dengan kehadiran langsung Wali Kota Semarang, Agustina. Selama acara, Agustina melakukan konferensi telepon dengan Menteri Dalam Negeri dan berkomunikasi secara virtual dengan lima kecamatan yang mewakili Kota Semarang, termasuk Kecamatan Genuk, Semarang Barat, Ngaliyan, Banyumanik, dan Gajahmungkur. Dihadiri pula oleh Forkopimda, anggota DPRD Kota Semarang, pejabat pemerintahan setempat, pelaku usaha, dan masyarakat.

Agustina menyoroti bahwa Pemkot Semarang berusaha menjaga ketahanan pangan dan mengendalkan laju inflasi dengan menyediakan pangan yang terjangkau bagi warga. “Ketahanan pangan harus diutamakan setiap saat. Pasar memang mempengaruhi harga, tetapi dengan kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, kami dapat memastikan pasokan tetap stabil,” kata Agustina, Sabtu (30/8/2025). Melalui GPM, Pemkot Semarang bekerja sama dengan BULOG, distributor pangan, dan pelaku usaha untuk menyalurkan 13 ton beras SPHP dengan harga yang terjangkau. Selain beras, masyarakat juga dapat membeli komoditas strategis seperti minyak goreng, gula, telur, cabai, dan sayuran dengan harga di bawah pasar. Ini diharapkan bisa membantu menjaga daya beli warga, terutama dalam kondisi fluktuasi harga pangan yang mungkin terjadi.

Menurut Agustina, Semarang sebagai kota metropolitan menghadapi tantangan dalam penyediaan pangan karena sebagian besar wilayahnya sudah berubah menjadi kawasan industri dan permukiman. “Kita tidak bisa hanya bergantung pada produksi lokal. Oleh karena itu, Pemkot memperkuat rantai distribusi dan cadangan pangan agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan pokok,” jelasnya. Selain GPM, Pemkot Semarang terus mengembangkan berbagai inovasi dalam pengendalian harga dan penyediaan pangan, seperti Gerakan Kempling Semar (Ketahanan Pangan Keliling Semarang) dan kerjasama dengan aplikasi Lumpang Semar untuk memudahkan distribusi. “Semua program ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menyediakan pangan yang aman, sehat, dan terjangkau,” tambahnya.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Pemkot Semarang mengajak semua pihak untuk menjadikan GPM sebagai momentum memperkuat ketahanan pangan daerah. “Dengan semangat gotong royong dan inovasi, kita pastikan Semarang siap menghadapi tantangan pangan di masa depan,” tegas Agustina. GPM juga diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan bergizi dan seimbang. Pemkot Semarang mengukuhkan komitmennya untuk terus menyediakan program-program pro-rakyat yang tidak hanya menjaga stabilitas harga, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warganya.

Ketahanan pangan bukan hanya tentang menyediakan makanan murah, tetapi juga mengamankan pasokan pangan yang stabil dan berkualitas. Dengan bekerja sama, Pemkot Semarang berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan dan kesehatan warganya dalam menghadapi tantangan pangan masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan