Berita Internasional Terhangat Hari Ini

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pengadilan banding federal Amerika Serikat (AS) telah memutuskan bahwa sebagian besar tarif yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump dinyatakan ilegal. Trump memberikan tanggapan keras terhadap keputusan ini, menyatakan bahwa putusan tersebut salah dan bersedia untuk memperjuangkan kasusnya hingga ke Mahkamah Agung AS.

Pemutusan pengadilan ini menguatkan keputusan pengadilan tingkat bawah yang sebelumnya menyatakan Trump telah melebihi batas kewenangannya dalam menggunakan kekuatan ekonomi darurat untuk memberlakukan bea masuk yang luas. Trump menegaskan bahwa penghapusan tarif akan menjadi masalah besar bagi ekonomi AS, mempersiapkannya untuk menghadapi krisis keuangan.

Dalam putusan yang dikeluarkan pada Jumat (29/8) waktu setempat, pengadilan banding AS untuk Sirkuit Federal menilai sebagian besar tarif Trump ilegal. Namun, tarif tersebut tetap berlaku sementara agar Trump memiliki waktu mempertimbangkan langkah selanjutnya ke Mahkamah Agung.

Selain berita tersebut, berikut beberapa berita internasional lain yang menarik perhatian pembaca hari ini, Sabtu (30/8/2025). Turki telah menutup wilayah udara dan pelabuhan untuk pesawat dan kapal Israel sebagai bentuk protes terhadap perang yang berkecamuk di Jalur Gaza. Langkah ini diambil setelah hubungan antara Ankara dan Tel Aviv semakin buruk akibat konflik yang merenggut banyak korban Palestina. Turki juga menuntut gencatan senjata permanen dan akses bagi bantuan kemanusiaan di Gaza.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dilarang masuk AS menjelang Sidang Umum PBB bulan depan. Pemerintahan Trump mencabut visa pejabat Palestina karena dianggap merusak prospek perdamaian. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan bahwa Abbas dan sekitar 80 warga Palestina terdampak keputusan ini.

Prancis mengecam AS atas kebijakan pembatasan akses pejabat Palestina ke PBB. Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menyatakan bahwa Sidang Umum PBB seharusnya tidak dikenakan pembatasan akses, terutama dalam pertemuan yang diadakan di markas besar PBB.

Tidak ada pembatasan yang patut diterapkan terhadap partisipasi di PBB, karena organisasi internasional ini memerlukan kehadiran semua pemangku kepentingan untuk mencapai solusi damai yang efektif. Konflik di Gaza dan kebijakan AS terhadap Palestina membutuhkan solusi diplomasi yang matang agar tidak memicu ketidakstabilan lebih lanjut.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan