PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU III Plaju meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) bernama “Belida Musi Lestari”. Aksi sosial tersebut difokuskan pada pengembangan kawasan perikanan di Desa Sungai Gerong, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menyebutkan bahwa perusahaan ini berupaya memberikan manfaat bagi masyarakat melalui pendekatan berkelanjutan di Desa Sungai Gerong Banyuasin. Wilayah ini merupakan salah satu Desa Energi Berdikari (DEB) yang diresmikan Pertamina pada 28 Agustus 2025.
“Program ini merupakan bentuk kepedulian Pertamina terhadap lingkungan dan masyarakat. Kami tidak hanya menjaga keberadaan ikan Belida sebagai satwa endemik, tetapi juga menciptakan dampak sosial-ekonomi positif melalui pemberdayaan masyarakat,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Sabtu, (30/8/2025).
Edward Manaor Siahaan, Manager CSR & SMEPP Management PT KPI, menjelaskan bahwa program CSR ini menggunakan konsep Circular Economy dari RU III Plaju. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat sekitar serta mengintegrasikan sentra perikanan hulu dan hilir.
“Kegiatan ini diharapkan bisa menaikkan pendapatan warga sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.
Edward menjelaskan bahwa program ini dimulai dari kegiatan penyelamatan ikan Belida sejak 2019. Kemudian, pada 2021, program ini berkembang dengan melibatkan Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) untuk menguatkan aspek pemberdayaan masyarakat.
Sampai saat ini, program tersebut telah berhasil mendirikan 18 sentra perikanan terintegrasi end-to-end. Hal ini tidak hanya mendorong kemandirian masyarakat, tetapi juga mengatasi kesenjangan dan kemiskinan bagi 7 kelompok rentan yang menerima manfaat langsung dan tidak langsung.
“Kelompok tersebut meliputi pembudidaya ikan, buruh harian lepas, nelayan, ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), serta anak dan balita kurang gizi,” jelas Edward.
Di wilayah hulu, program ini mencakup berbagai budidaya ikan, sedangkan di wilayah hilir, Pertamina juga mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui inovasi produk olahan seperti nugget ikan, kerupuk tulang, kerupuk daging, keripik kulit, stik telur gabus, ikan salai patin-lele, hingga stik akar kelapa ikan patin.
Selain itu, program ini juga terintegrasi dengan layanan kesehatan Posyandu setempat yang membantu mengatasi gizi buruk melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan MPASI berbasis ikan dan sayuran hidroponik. Hingga kini, telah diproduksi 40 produk PMT & MPASI berbasis ikan.
Dari hulu hingga hilir, serta sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), program “Belida Musi Lestari” diharapkan menjadi inspirasi bagi keberlanjutan dan kemandirian masyarakat di Sumatera Selatan serta menjadi teladan di wilayah lain di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dusun Desa Sungai Gerong, Aris Riyadi, mengungkapkan bahwa program CSR ini memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. “Pertamina telah mengangkat desa kami yang sebelumnya tertinggal, terutama dalam pelatihan budidaya perikanan yang sebelumnya tidak kami ketahui,” tandasnya.
Menurut riset terbaru, program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya perikanan telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam pendapatan rumah tangga di Desa Sungai Gerong. Data menunjukkan bahwa 70% pembudidaya ikan berhasil menaikkan penghasilan mereka hingga 30% dalam waktu satu tahun. Selain itu, program ini juga berhasil mengurangi kadar gizi buruk di antara anak-anak dan ibu hamil dengan peningkatan konsumsi protein hewani melalui produk olahan ikan.
Suatu analisis yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Sriwijaya menemukan bahwa model Circular Economy yang diterapkan dalam program ini tidak hanya membenahi lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di wilayah tersebut. Hal ini berkontribusi pada penurunan angka pengangguran hingga 15% dalam waktu tiga tahun.
Program ini juga menjadi contoh sukses dalam penerapan prinsip ESG dalam praktik bisnis korporasi. Studi kasus yang dilakukan oleh lembaga independen menunjukkan bahwa program ini telah mengurangi kemiskinan di wilayah tersebut hingga 20% dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi lokal hingga 40%.
Tanpa disadari, inisiatif seperti ini menjadi cerminan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang kesejahteraan sosial. Jika perusahaan terus berkomitmen untuk memberi dampak positif, masyarakat bisa menjadi bagian dari perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.