Gedung DPRD NTB Dihancurkan Massa, Komputer dan Lukisan Jadi Korban

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Mataram — Massa melakukan aksi keras terhadap Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam kejadian ini, berbagai peralatan dan barang di dalam gedung DPRD NTB direbut oleh massalah. Satu penduduk yang turut mengambil bagian dalam aksi ini mengaku telah melihat beberapa orang membawa peralatan seperti komputer dan kursi berputar keluar gedung, seperti yang diceritakan kepada detikBali pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Selama aksi membre чеkan gedung, massalah menjatuhkan komputer, meja, dan bahkan lukisan seni yang ada di dalam gedung. Salah satu warga terlihat menyembunyikan monitor dan keyboard komputer di belakang jaketnya sebelum membawa barang tersebut keluar.

Beberapa massalah juga menyeret barang-barang lain ke luar gedung untuk dibakar. Sejumlah pendemo masih berkumpul di sekitar Jalan Udayana, Kota Mataram.

Untuk mencegah aksi kekerasan ini, polisi melakukan upaya dengan menembakkan gas air mata. Namun, kebakaran sudah terjadi di gedung sekretariat dan gedung utama DPRD NTB.

Massa mulai menyerbu Gedung DPRD NTB sekitar pukul 12.30 Wita. they menembaki pos satuan pengamanan sebelum merangsek ke dalam gedung dan membakar lobi. Aksi ini tervideo dan can dilihat lebih lengkap di tautan ini.

Sebagai tambahan informasi, kerusakan pada gedung pemerintah seperti ini sering terjadi akibat demonstasi yang melibatkan ketidakpuasan masyarakat. Peneliti menunjukkan bahwa kekerasan massalah terhadap fasilitas umum bisa berdampak negatif pada stabilitas sosial dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi. Studi kasus di daerah lain menunjukkan bahwa intervensi cepat oleh pihak keamanan dan dialog antara pemerintah dengan masyarakat dapat meminimalisir kerusakan lebih lanjut.

Baik ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang efektif antara pemerintah dan warganya untuk mencegah konflik berujung pada aksi destruktif. Kemampuan untuk merespons dengan cerdas dalam keadaan kriis bisa menjaga stabilitas dan memulihkan keyakinan masyarakat.

Refleksi dan tindakan konstruktif menjadi kunci untuk mencegah kembali terjadi kerusakan seperti ini di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan