Sebanyak 1,3 Juta Kendaraan Melintasi 19 Lintasan Kapal Feri Hingga Juli

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT ASDP Indonesia Ferry, melalui anak perusahaannya PT Jembatan Nusantara (JN), telah menyediakan layanan transportasi kepada 1,3 juta kendaraan dan 463.700 penumpang di 19 jalur selama periode Januari hingga Juli 2025. Hasil ini tidak hanya memudahkan distribusi barang antar pulau, tetapi juga menjadi salah satu sorga pendapatan perusahaan di luar bidang angkutan penumpang.

Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, mengatakan bahwa kontribusi Jembatan Nusantara telah memperkuat posisi perusahaan sebagai transportasi terintegrasi. Layanan logistik menjadi sumber pendapatan yang terus berkembang dan menjadi mesin pertumbuhan perusahaan di masa depan.

Dari total kendaraan yang diangkut, 805.501 unit adalah kendaraan roda dua, 173.714 unit mobil penumpang, dan 405.333 unit kendaraan barang. Saat ini, JN mengoperasikan 53 kapal di 19 jalur, dengan 18 jalur short distance ferry (SDF) dan 1 jalur long distance ferry (LDF).

Lintasan LDF Balikpapan (Kalimantan Timur) – Parepare (Sulawesi Selatan) menjadi rute penting yang menghubungkan wilayah tengah dan timur Indonesia. Rute sejauh 250 mil laut dengan waktu tempuh sebesar 22 jam memainkan peran penting dalam mendukung logistik dan mobilitas penumpang.

Pada tahun 2024, lintasan ini telah melayani 38.883 penumpang dan 10.124 unit kendaraan. Tren positif terus berlanjut di semester pertama 2025 dengan 29.235 penumpang dan 7.569 unit kendaraan, yang terdiri dari kendaraan pribadi, golongan II, dan truk logistik. Permintaan terus meningkat, menunjukkan peranan strategis layanan LDF dalam memperkuat rantai pasok dan perdagangan nasional.

Jadwal operasional lintasan ini dijalankan oleh KMP Swarna Bahtera dan KM Madani Nusantara, dengan keberangkatan empat kali seminggu dari masing-masing pelabuhan, yang dapat berubah sesuai kondisi cuaca dan operasional.

Selain rute Balikpapan – Parepare, ASDP juga memperkuat dua rute tambahan LDF dari Pelabuhan Patimban (Jawa Barat), yaitu Patimban-Pontianak dan Patimban-Banjarmasin. Rute ini dilayani oleh KMP Ferrindo V dengan kapasitas angkut 145 unit kendaraan campuran. Waktu tempuh mencapai 38 jam ke Pontianak (420 mil laut) dan 40 jam ke Banjarmasin (444 mil laut). Layanan ini menjadi solusi bagi distribusi barang dari Pulau Jawa menuju Kalimantan, terutama untuk kendaraan logistik besar.

Selain rute LDF, JN juga mengoperasikan lintasan SDF strategis di berbagai wilayah, seperti Ketapang – Gilimanuk, Lembar – Padang Bai, Lembar – Jangkar, Bajoe – Kolaka, Merak – Bakauheni, Kayangan – Pototano, Batulicin – Kota Baru (Tg Serdang), Tanjung Api-api – Muntok, Kariangau – Panajam, Kariangau – Mamuju, Kariangau – Taipa, Air Putih – Sei Selari, Telaga Punggur – Tanjung Uban, Telaga Punggur – Kuala Tungkal, Telaga Punggur – Sei Selari, Dumai – Rupat, Bardan – Siantan, serta Amolengo – Labuan.

Lintasan SDF ini memenuhi kebutuhan sehari-hari kendaraan dan penumpang, penting bagi distribusi bahan pokok, konektivitas antarwilayah, serta penguatan ekonomi lokal.

Shelvy Arifin menambahkan bahwa ASDP bersama JN akan terus mengembangkan sektor logistik melalui ekspansi rute, peningkatan kapasitas armada, serta digitalisasi sistem layanan. Mereka optimis bahwa sektor ini akan terus berkontribusi pada pendapatan perusahaan dan mendukung pembangunan ekonomi nasional yang inklusif.

PT ASDP Indonesia Ferry, melalui anak perusahaan PT Jembatan Nusantara (JN), telah mencapai prestasi luar biasa dengan melayani lebih dari 1,3 juta kendaraan dan 463.700 penumpang di 19 lintasan sejak awal tahun ini. Inovasi dalam layanan logistik tidak hanya memperkuat posisi perusahaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan rencananya untuk memfokuskan pada ekspansi rute, peningkatan armada, dan digitalisasi, ASDP siap menjadi pemain kunci dalam transformasi transportasi Indonesia.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan