Pemerintah, Demo yang Ricuh Bisa Merusak Citra Investasi RI

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Demonstrasi buruh dan mahasiswa yang terjadi pada Kamis (28/8) telah berujung kerusakan dan kericuhan hingga malam harinya. Situasi semakin mencolytic setelah seorang supir ojek online terjerat di bawah kendaraan taktis Barracuda Brimob Polda Metro Jaya, tepat di hadapan Rumah Susun Bendungan Hilir.

Tegangan masih berlanjut dari semalam hingga hari ini. Massa pemakai ojek online sempat menimbulkan kericuhan di depan gedung Mako Brimob Kwitang. Mereka mengecam tindakan pengemudi kendaraan taktis yang dianggap memicu kematian salah satu supir ojek.

Ekonom menilai bahwa kericuhan akibat protes kebijakan pemerintah akan menimbulkan dampak pada pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan investor. Jika pemerintah tidak tanggap dengan bijak, investasi asing berpotensi melarikan diri dari Indonesia.

“Menurut pandangan saya, dampak ini akan memengaruhi citra penegakan hukum yang terkait dengan iklim bisnis serta investasi di Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, saat dihubungi Thecuy.com, Jumat (28/8/2025).

Faisal menjelaskan bahwa dalam World Competitiveness Index (WCI), yang dirilis oleh World Economic Forum, peringkat Indonesia telah menurun. Indeks ini mengukur produktivitas dan daya saing negara di tingkat global.

Faktor utama penurunan tersebut adalah indikator government effectiveness, yang mengukur efektivitas pemerintah dalam menerapkan kebijakan baik untuk masyarakat maupun bisnis.

Jika efektivitas pemerintah dianggap rendah, investor asing akan meragukan keandalan kebijakan di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus bijak dalam menanggapi aksi protes yang terjadi dua hari ini.

“Ini menunjukkan bagaimana investor luar melihat keefektifan pemerintah, termasuk dalam pengambilan kebijakan,” tambah Faisal.

Dalam wawancara terpisah, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, menggarisbawahi bahwa aksi demonstrasi ini merupakan protes atas kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memihak pada masyarakat menengah ke bawah.

“Mulai dari kenaikan tunjangan anggota DPR hingga peningkatan program prioritas Prabowo tanpa memperhatikan kelas bawah, sehingga muncul aksi protes yang menuntut perubahan dalam tatanan negara,” katanya.

Tegangan masyarakat selama dua hari ini juga akan menghasilkan sentimen negatif bagi investor. Ia memprediksi bahwa dampaknya akan memicu keluarnya investasi dari Indonesia.

“Kejadian dua hari ini akan memicu capital outflow. Bahkan investor ritel juga akan ikut melakukan hal yang sama. Ketidakstabilan politik akan menimbulkan ketidakstabilan ekonomi, yang akhirnya mempengaruhi bisnis di Indonesia. Indeks Harga Saham Jakarta pasti akan merosot,” ungkapnya.

Selanjutnya, Direktur Kebijakan dan Program Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti), Piter Abdullah, meminta pemerintah untuk merespon dengan cermat dalam situasi saat ini. Jika tidak, dampaknya akan merusak pertumbuhan ekonomi dan menurunkan investasi.

“Jika keadaan berkepanjangan, dampak negatifnya adalah kepercayaan investor akan menurun, investasi akan terhambat, target pertumbuhan ekonomi tidak tercapai, dan risiko pengangguran serta kemiskinan akan meningkat,” tutupnya.

Dampak kericuhan dan protes ini tidak hanya berdampak pada iklim politik, tetapi juga pada stabilitas ekonomi. Investor asing dan lokal akan lebih hati-hati terhadap kondisi di Indonesia, yang dapat mengganggu aliran modal dan pertumbuhan ekonomi. Situasi ini menegaskan bagaimana pentingnya stabilitas politik bagi kestabilan ekonomi suatu negara.

Ketidakstabilan politik dan sosial seperti ini bisa menjadi cerminan bagi investor tentang keterbukaan dan transparansi pemerintah dalam menangani isu masyarakat. Kebijakan yang tidak memihak kepada semua lapisan masyarakat akan terus memicu protes, yang pada akhirnya merugikan pertumbuhan ekonomi. Gedung Mako Brimob Kwitang
Ojek Online
Kendaraan Taktis Barracuda Brimob Polda Metro Jaya
Rumah Susun Bendungan Hilir
World Competitiveness Index
Investor Asing
Indeks Harga Saham Jakarta
Ketegangan Sosial dan Ekonomi
Protes Kebijakan Pemeritah

Kericuhan yang terjadi dalam dua hari terakhir menjadi peringatan serius bagi pemerintah untuk lebih sensitif terhadap isu masyarakat. Investor tidak hanya melihat data ekonomi, tetapi juga stabilitas sosial dan politik. Jika situasi tidak segera dikendalikan, Indonesia berisiko kehilangan keyakinan investor, yang akan berdampak pada pengembangan ekonomi jangka panjang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan