Protest di Jakarta Diharapkan Segera Selesai Demi Stabilitas Ekonomi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Satu peristiwa kerusuhan massa terjadi di berbagai titik di Jakarta, termasuk di dekat Polda Metro Jaya, sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Markas Brimob Kwitang Senen, hingga sekitar Kawasan DPR/MPR. Seruan massa ini bermula sejak hari Kamis lalu (28/8/2025) dan terus berlanjut hingga hari Jumat (29/8/2025).

Sebab utama kerusuhan ini adalah kekecewaan warga terhadap tunjangan yang dianggap melebihi batas bagi anggota legislatif. Situasi semakin membakar setelah insiden tragis yang melibatkan Affan Kurniawan, seorang driver ojek online, yang meninggal dunia akibat tabrakan dan lindasan kendaraan Brimob yang dilakukan secara brutal.

Melihat kondisi yang semakin tidak menenangkan, Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi, menyampaikan kekhawatirannya. Dia mendesak agar kerusuhan ini segera reda, karena akan mengganggu keberlangsungan bisnis dan menimbulkan dampak buruk pada perekonomian nasional. “Kegiatan usaha terganggu, dan jika terus berlanjut, akan menimbulkan dampak yang sangat besar. Beberapa pusat perbelanjaan bahkan memutuskan untuk menutup pintu mereka karena takut akan terjadinya kerusuhan,” kata dia saat dihubungi Thecuy.com, Jumat (29/8/2025).

Diana juga menyoroti bahwa Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan surat edaran kepada pengusaha untuk mengimplementasikan WFH (Work From Home) bagi karyawan mereka. Dia juga mencatat bahwa kerusuhan yang terjadi tidak hanya mengganggu kegiatan bisnis, tetapi juga telah merusak fasilitas umum.

“Kami khawatir kerusuhan ini akan terus berlanjut. Sejak pagi ini, aksi demo ini telah memasuki fase yang tidak terarah dan bahkan menyerang beberapa fasilitas publik. Aksi semacam ini tidak hanya merugikan perekonomian, tetapi juga mencemarkan citra negaraku di mata dunia internasional,” tambahnya.

Menurutnya, pertemuan bisnis penting sebaiknya ditunda untuk sementara waktu. Diana juga mengingatkan pemerintah untuk segera mengambil langkah tegas dalam menenangkan situasi. “Isu-isu yang ada saat ini memang sangat tidak sehat. Hal ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Pemerintah harus mengambil tindakan yang tepat dan cepat untuk mengatasi kerusuhan ini serta melindungi objek vital negara dan tempat-tempat umum,” ujarnya.

Diana juga menyetujui keputusan pengusaha untuk sementara menutup usaha mereka untuk menghindari kerusuhan. Dia berharap semua pihak dapat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun keluarga. “Menutup usaha sementara adalah pilihan yang tepat untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut. Penting bagi semua untuk menjaga kondisi aman dan terkendali. Harap semua pihak bisa berpikir dengan bijak dan tidak melakukan tindakan yang merugikan,” pungkasnya.

Terbaru, data menunjukan bahwa kerusuhan massa saat ini telah menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, dengan beberapa perusahaan korporasi besar mengaku mengalami penurunan penjualan hingga 30% dalam waktu singkat. Sejumlah analis ekonomi memperkirakan bahwa dampak kerusuhan ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional dalam kuartal berikutnya.

Studi kasus serupa di tahun 2023 menunjukkan bahwa kerusuhan massa yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga triliun rupiah dalam waktu singkat. Hal ini menunjukkan pentingnya tindakan cepat dan tegas dari pemerintah untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut.

Jangan biarkan situasi semakin memburuk. Kerusuhan tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi malah menambahkan beban pada perekonomian dan kehidupan rakyat. Mari berusaha bersama untuk menemukan solusi yang damai dan konstruktif.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan