Penjualan Baju Impor Murah dari China Bisa Merusak Industri Lokal, Kemenperin Respon

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Video yang beredar melaporkan adanya tumpukan kaos dari Guangzhou, China, yang akan dikirim ke Bandung, memicu perhatian di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat karung pakaian dengan catatan pengiriman ke kota tersebut. Video tersebut menampilkan jumlah pakaian pria dan wanita yang akan diangkut, masing-masing mencapai 600 potong. Harga per potong diestimasi sekitar Rp 600-700, yang mengkhawatirkan para pelaku industri tekstil lokal.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan kemungkinan investigasi lebih lanjut terhadap kasus ini. Pihaknya sedang memperdalam penyelidikan, terutama setelah sebelumnya menyita barang bekas bernilai Rp 112 miliar dari 11 gudang di Bandung dan sekitarnya. Dalam keterangannya, Budi juga menjelaskan bahwa mereka terus berusaha mengatasi impor ilegal, termasuk produk pakaian.

Selama pertemuan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025), Budi menegaskan bahwa video tersebut akan diperiksa lebih jauh. “Kita akan cek lagi apakah barang tersebut adalah pakaian bekas atau thrifting yang dilaporkan sebelumnya. Kalau ternyata ilegal, kita akan tangani dengan serius,” katanya. Selain itu, Budi juga menambahkan bahwa pengawasan akan dilakukan terus-menerus, baik untuk barang baru maupun bekas yang masuk secara ilegal.

Keberadaan pakaian impor dari China yang diduga murah ini menjadi perhatian bagi industri tekstil lokal. Budi menggarisbawahi bahwa pemerintah akan tetap menyebabkan industri domesti tetap terlindungi dari kompetisi tidak sehat. Dengan pengawasan yang ketat, diharapkan bisnis lokal dapat berkembang tanpa diganggu oleh produk ilegal.

Kasus ini menciptakan diskusi tentang dampak impor pakaian murah terhadap perekonomian dan industri lokal. Budi Santoso berjanji akan bertindak tegas jika terbukti adanya pelanggaran. Pengawasan yang konsisten diperlukan untuk menjaga keberlanjutan industri tekstil Indonesia. Dengan demikian, industri lokal dapat terus berkembang dengan adanya perlindungan yang tepat.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan