Makanan Sehat untuk Usus yang Direkomendasikan oleh Ahli Harvard untuk Diet

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Nasi putih sering dianggap sebagai makanan yang harus dihindari ketika berdiet. Namun, menurut ahli dari Harvard, hal ini bukanlah benar. Bila dikonsumsi dengan porsi yang seimbang dan diimbangi dengan serat serta protein, nasi putih malah bisa memberikan manfaat bagi mikrobioma usus yang penting bagi proses pencernaan.

Dr. Saurabh Sethi, spesialis perut yang mendapat pendidikan di Stanford dan Harvard, mengungkapkan bahwa ada beberapa makanan yang teruji ilmiahnya dapat memengaruhi kesehatan usus secara positif. Makanan-makanan ini bisa menjadi alternatif bagus saat Anda menjalani diet.

Berikut beberapa makanan yang dianjurkan oleh dr. Sethi:

Pisang yang masih agak hijau
Dr. Sethi menyarankan untuk memilih pisang yang masih agak hijau daripada yang sudah sangat matang. Pisang dalam keadaan ini kaya akan pati resisten, suatu prebiotik yang membantu memperbaiki bakteri usus baik tanpa menambahkan gula darah. Saat pisang menjadi lunak dan cokelat, sebagian besar patinya berubah menjadi gula.

Kopi
Minuman ini tidak hanya membantu meningkatkan energi, tetapi juga memperbaiki motilitas usus dan mendukung mikroba baik. Namun, dr. Sethi memperingatkan untuk tidak mengonsumsinya terlalu banyak atau saat perut kosong, karena bisa menyebabkan keasaman, refluks, kecemasan, atau feses yang encer.

Rempah-rempah
Kunyit, jahe, dan adas bukan hanya untuk menambah rasa, tetapi juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat melindungi lapisan usus. Dr. Sethi sendiri mengaku sering mengonsumsinya untuk menjaga kesehatan usus.

Yogurt tawar
Mengonsumsi yogurt tawar dan makanan fermentasi alami seperti kefir atau asinan kubis lebih baik daripada minuman probiotik yang dipasarkan di supermarket. Makanan tradisional ini tidak hanya lebih sehat tetapi juga tidak mengandung gula tambahan yang bisa memicu pertumbuhan bakteri jahat.

Nasi putih
Nasi putih yang didinginkan setelah dimasak akan menghasilkan pati resisten yang bertindak seperti serat dan mendukung mikrobioma usus. Hal ini menjadikan nasi sisa lebih mudah dicerna.

Buah beri
Blueberry, raspberry, dan delima dapat melindungi usus dan mengurangi stres oksidatif. Buah-buah ini lebih efektif daripada suplemen probiotik biasa.

Biji-bijian
Biji chia dan biji basil mengandung serat yang membantu pencernaan dengan menyerap air dan membentuk gel di usus. Menambahkan sesendok biji-bijian ke dalam makanan sehari-hari dapat memperlancar proses pencernaan.

Selain memilih makanan yang tepat, dr. Sethi juga menekankan bahwa kebiasaan gaya hidup seperti makan terburu-buru, stres, atau tidak mengikuti rutinitas juga memengaruhi kesehatan usus. Ia menegaskan bahwa konsistensi, makan teratur, tidur nyenyak, dan rutinitas stabil sama pentingnya dengan pilihan makanan yang ada di piring.

Mengutamakan kesehatan usus bukan hanya tentang apa yang Anda makan, tetapi juga tentang bagaimana Anda menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan melakukan perubahan kecil tetapi konsisten, Anda bisa merasakan perbedaan yang signifikan dalam kesehatan usus dan keseluruhan tubuh.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan