Investor Kazakhstan Menilai Peluang Berinvestasi di Ibu Kota Nusantara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman, bersama 15 potensial investor dari Kazakhstan, telah menjelajahi peluang investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pertemuan ini diadakan secara hybrid melalui pertemuan langsung di kantor Otorita IKN serta melalui platform daring.

Selain membahas potensi investasi, diskusi juga mengarahkan perhatian pada rencana perpanjangan kerjasama 15 tahun antara IKN dan Astana, ibu kota Kazakhstan, sebagai kota kembar. Perjanjian ini telah ditandatangani pada tahun 2023, dan Astana, yang menjadi ibu kota selama 28 tahun, diharapkan menjadi referensi bagi perkembangan IKN.

Investor yang hadir berasal dari berbagai bidang, termasuk konstruksi, transportasi, teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan solusi kota pintar. Dari jumlah investor tersebut, lima telah mengajukan surat niat (Letter of Intent) untuk berinvestasi. Sedangkan BI Group, sebuah perusahaan konstruksi multinasional swasta asal Kazakhstan, sudah sebelumnya menandatangani MoU kerjasama dengan Otorita IKN.

“Ini merupakan langkah strategis sebagai dukungan nyata dari Kedutaan Besar RI untuk IKN. Ajukan LoI dan MoU yang telah diterima untuk segera diimplementasikan,” ungkap Dubes Fadjroel Rachman.

Sergek Group, perusahaan yang berfokus pada solusi kota pintar dan mobilitas cerdas, juga mengukuhkan komitmennya untuk berinvestasi di IKN. Mereka berencana akan membahas rencana investasi tersebut dengan lebih detail.

“Kami berharap mendapatkan waktu khusus untuk diskusi one-on-one terkait komitmen investasi kami,” ujar Dalbir Singh, Executive Advisory Sergek Group.

Sementara itu, Lazuardi Nasution, Direktur Investasi dan Kemudahan Berusaha Otorita IKN, menyatakan bahwa pihaknya menyediakan berbagai insentif dan fasilitas untuk memudahkan investasi bagi perusahaan dari Astana, Kazakhstan.

“Ini merupakan kesempatan besar bagi investor dalam dan luar negeri untuk berkontribusi dalam pembangunan kota masa depan Indonesia,” kata Lazuardi.

Data statistik menunjukkan peningkatan perhatian masyarakat terhadap IKN, dengan lebih dari 495 ribu kunjungan yang tercatat dari September 2024 hingga Juni 2025. Kehadiran investor internasional semakin mengukuhkan IKN bukan hanya sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai salah satu lokasi investasi global yang dinamis.

Pembangunan IKN bukan hanya tentang mendirikan sebuah kota, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berdaya saing. Dengan dukungan investor internasional, IKN memiliki potensi untuk menjadi model kota cerdas dan berkelanjutan di Asia Tenggara. Mari kita dukung dan ikut serta dalam transformasi ini, karena setiap investasi adalah langkah menuju masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan