Halmahera Utara telah dilaporkan melalui Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 bahwa petani dan nelayan mencatat tingkat literasi terendah, yaitu 59,32%. Sedangkan, kelompok pegawai dan profesional memiliki nilai tertinggi sebesar 85,80%. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) fokus pada petani dan nelayan dalam upaya meningkatkan literasi keuangan mereka.
Sejak tahun 2024, OJK telah meluncurkan program Gencarkan (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat secara nasional. Program ini melibatkan berbagai pihak dan ditujukan kepada sepuluh kelompok masyarakat, termasuk orang dengan disabilitas, perempuan, pelajar, pekerja migran, serta petani dan nelayan.
Kawasan terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) juga menjadi salah satu prioritas dalam pelaksanaan program Gencarkan. Baru-baru ini, OJK bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Maluku Malut untuk memberikan edukasi keuangan di Halmahera Utara, Maluku Utara.
Pada Kamis, 28 Agustus 2025, OJK bersama BNI dan BPD Maluku Malut menggelar kegiatan literasi keuangan di Desa Luari, Kecamatan Tobelo Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam mengelola keuangan, memahami produk keuangan, dan melindungi diri dari penipuan finansial.
Asisten Direktur Departemen Literasi Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Rizky Jati Nugroho, menjelaskan bahwa program ini telah dilaksanakan di sepuluh kabupaten/kota di Maluku Utara, dengan kegiatan di Halmahera Utara menjadi tujuan terakhir. Selain itu, OJK juga memanfaatkan dukungan dari duta literasi keuangan, termasuk Yuliawati, jurnalis dari Katadata, yang memberikan edukasi di Tobelo.
Selain Yuliawati, acara ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat, seperti Manager Madya Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara, Berlin Situmorang; Kepala Bagian Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Halmahera Utara, Taufik Katuju; Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Halmahera Utara, Victor Mangimbulude; Pelaksana Pemasaran Bank Maluku Malut, Florenchia Silvana Tomasoa; dan Analis Kredit BNI Cabang Tobelo, Davidson Komaling.
Yuliawati menyampaikan pentingnya manajemen keuangan yang baik, seperti mengatur pengeluaran berdasarkan kebutuhan dan keinginan, serta menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan. “Uang harus dikelola dengan baik agar kehidupan tidak kacau. Kita membutuhkan kesabaran dan ketepatan dalam mengatur keuangan,” kata Yuliawati.
Berlin Situmorang dari OJK mengeksposi peran OJK dalam pengawasan perbankan dan penanganan masalah kejahatan keuangan. Ia juga menekankan pentingnya literasi keuangan untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan. “Literasi keuangan adalah kunci agar masyarakat memahami produk jasa keuangan dan tahu bagaimana menangani kendala,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, peserta juga diajari tentang fasilitas kredit dari Bank Maluku Malut dan BNI. Bank Maluku Malut menawarkan Kredit Usaha Mikro dengan bunga 12% dan pinjaman hingga Rp 50 juta, sedangkan BNI menyediakan Kredit Usaha Rakyat dengan pinjaman hingga Rp 500 juta dan bunga mulai 6%.
Desa Luari, dengan penduduk lebih dari seribu jiwa, mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan. Kepala Desa Luari, Serni Maulang, berharap program Gencarkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penipuan finansial, seperti investasi bodong yang dikenal sebagai ‘karafoto’. “Edisi keuangan seperti ini sangat penting untuk mengantisipasi penipuan yang merugikan masyarakat,” katanya.
Salah satu nelayan yang hadir, Silfan (29), mengatakan bahwa edukasi ini membantu mereka untuk mengenali dan menghindari modus penipuan. “Saya sangat senang bisa belajar tentang penipuan keuangan. Tanpa edukasi ini, kita tidak akan tahu bagaimana caranya untuk melindungi diri,” ujarnya.
Untuk mencapai Desa Luari, tim OJK dan duta literasi harus berperjalanan dari Jakarta ke Ternate, kemudian menggunakan ferry ke Pelabuhan Sofifi. Dari Sofifi, perjalanan berlanjut darat selama 190 km ke Desa Luari, dengan waktu tempuh sekitar empat jam melalui jalan berkelok dan berdenivitas tinggi. Peuangan dan hutan menghiasi sebagian besar rute perjalanan, menambah kesulitan dalam menyampaikan edukasi keuangan.
Literasi keuangan bukan hanya tentang teori, tetapi tentang praktik sehari-hari. Dalam era digital yang penuh dengan penipuan keuangan yang canggih, pemahaman yang baik tentang manajemen uang menjadi senjata terbaik. Dengan mengikuti program seperti Gencarkan, masyarakat dapat membangun masa depan yang lebih stabil dan bebas dari utang yang tidak terencana. Setiap langkah kecil dalam mengelola keuangan dengan bijak akan membawa dampak besar bagi generasi mendatang. Jaga keuangan dengan bijak, dan jadikan pengelolaan uang sebagai investasi terbaik untuk masa depanmu.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.