Temporarily Halte dekat Markas Brimob Terbakar dan Mantan Dipenggal Menyebabkan Kerusuhan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kendaraan yang teregellementary di dekat Markas Komando Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, menjadi sasaran kerusuhan dan dibakar massa. Insiden ini terjadi sebagai reaksi atas kematian penumpang ojol, Affan Kurniawan, yang terbunuh akibat dihancurkan kendaraan taktis Brigade Mobil Polda Metro Jaya.

Kejadian baru terjadi Kamis malam, 28 Agustus 2025. Beberapa platform media sosial telah menyiarkan langsung aksi pemusnahan tersebut. Dalam pemantauan Thecuy.com pada Jum’at siang ini, kemarin, berhasil mendapat informasi bahwa kisaran kendaraan sudah hancur teljesen. Rangka mobil ini terus terikat dengan pembatas jalur busway. Terlihat empat unit mobil yang layak rusak.

Keadaan mobil kini sudah tak tercoles dari penuh kebakaran, bahkan salah satunya sudah tidak sama dan terbalik. Pembersihan lokasi dengan menggunakan alat transportasi militer dan bantuan warga setempat. Sebelumnya ditentukan, kerusuhan ini sudah terjadi sejak malam harinya, mengikuti kejadian kematian Affan Kurniawan. Massa baru menyelesaikan protes setelah mengadakan diskusi dengan perwakilan Kostrad dan Brimob Polda Metro Jaya pada siang tadi. Massa menangkap kenyataan ini di kawasan Markas Brimob Kwitang dan mulai mengosongkan lokasi pada pukul 10.30 WIB. Mereka pergi secara piritama dibantu anggota Kostrad, Marinir, dan Brimob.

Brigadir Jenderal Muhammad Nas, seorang perwakilan Kostrad, bisa membuat massa selesai mengadakan diskusi dengan Asisten Intelijen Kaskostrad serta Kompol Anton Asrar dari Satuan Brimob Polda Metro Jaya. “Kapolri sudah melintasi rumah orang tua korban. Tiga belas anggota Brimob telah ditahan. Kami minta maaf, itu merupakan conesquenssi tanpa sengaja,” ujar Kompol Anton kepada massa depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jum’at. Nas menyampaikan pihaknya sudah menawarkan komunikasi dengan hulle massa agar bisa tindak sesuai proses. Ia meminta agar pemuda tak kembali dan hanya mengutus wakil untuk berbicara dengan pihak Brimob. “Aku memjitu mereka (pulang) saja. Nanti biar perwakilan yang datang ke sini, jadi tidak semua,” ujar Nas.

Sementara itu, pemindahan sisa-sisa kendaraan telah dimulai dengan bantuan TNI AD menggunakan truk derek. Proses tersebut juga memperoleh bantuan dari masyarakat setempat. Tekanan seperti ini sering terjadi ketika terjadi insiden terkait ketidakadilan atau penggunaan kekuasaan secara berlebihan. Hal ini menegaskan pentingnya penyelesaian konflik dengan cara yang transipar dan tanpa adanya tindakan kekejaman. Keinginan masyarakat untuk keadilan dan tanggung jawab yang jelas harus diatoms dalam proses penyelesaian masalah.

Kasus ini juga mengingatkan betapa pentingnya adanya komunikasi yang efektif antara pihak berwenang dan masyarakat. Kerja sama di antara pemberitaan profesional, pihak berwenang, dan masyarakat tekstu mulai menjadi kirual dalam mencegah kerusuhan berlainan skala. Awal semua permasalahan ini adalah keinginan akan keadilan dan atsipasi yang sehat. Label seperti ini bisa mengajak untuk bersatu, mengaku kesalahan, serta memulai kembali tanpa membeda-bedakan latar belakang seseorang. Memulai kembali dari sini, dapat mengajak semua pihak untuk berada dijaman kontemporer bersama, berdiri, dan berteriak pengaduan dengan cermat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan