Pengaruh Gas Air Mata Terhadap Penglihatan dan Pernapasan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Masyarakat Jakarta menghadapi serangkaian aksi demonstrasi yang berakar pada berbagai permintaan. Hingga Malam Kamis tanggal 28 Agustus 2025, upaya pengendalian demonstrasi dilakukan dengan memakai gas air mata oleh aparat keamanan. Gas ini bukan hanya berdampak pada penglihatan, melainkan juga menyentuh sistem pernapasan. Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP, Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa paparan gas air mata dapat mengganggu kulit, mata, dan paru-paru serta saluran pernapasan.

Paparan terhadap gas air mata menyebabkan iritasi pada pernapasan, mata, dan kulit. Derajat efek yang timbul terbantung pada jumlah serta jarak paparan gas tersebut. Gejala akut yang muncul di paru dan saluran pernapasan meliputi rasa dada berat, batuk, tenggorokan seperti tercekik, hidung berair, dan kesulitan bernafas. Prof Tjandra menjelaskan hal ini terkait dengan tragedi Kanjuruhan pada Minggu, 21 Oktober 2022. Dalam kasus tertentu, gas air mata dapat menyebabkan gangguan napas parah atau bahkan gangguan pernapasan kronis. Untuk mereka yang memiliki riwayat asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), paparan gas dapat memicu serangan sesak napas yang parah hingga gagal napas.

Selain gangguan pernapasan, gejala lain yang mungkin muncul adalah sensasi terbakar di mata, mulut, dan hidung. Beberapa orang juga mengalami pandangan kabur dan kesulitan menelan. Gas air mata juga dapat menyebabkan luka bakar dan reaksi alergi. Walaupun efek utama gas air mata adalah gejala akut, risiko efek kronis tetap ada jika paparan berkepanjangan, dosis tinggi, dan terjadi dalam ruangan tertutup.

Gas air mata bukan hanya mengganggu demonstran dan aparat, tetapi juga warga sekitar yang terpapar. Iritasi yang muncul meliputi mata perih dan berair. Ada berbagai cara untuk mengurangi efek negatif gas air mata tersebut.

Jika tidak diantisipasi dengan baik, gas air mata dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan. Memahami risiko ini dan mengetahui cara menangkalnya merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan pernapasan dan kulit.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan