Kota Banjar saat ini menghadapi permasalahan yang kritis terkait dengan kondisi jalan yang rusak dan penuh lubang, situasi yang telah berlangsung selama beberapa tahun. Kerusakan ini tidak hanya terjadi di area pusat kota, namun juga menyebar hingga ke wilayah perdesaan yang masih masuk dalam status jalan kota. Keadaan ini mempengaruhi aktivitas sehari-hari masyarakat dan dapat menimbulkan risiko keselamatan bagi pengguna jalan.
Menurut Penjabat Ketua DPRD Kota Banjar, Sutopo, pihak pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, sebagai penyelenggara jalan, harus segera melakukan langkah perbaikan terhadap jalan-jalan yang rusak. “Pemerintah wajib mengatasi jalan yang sudah rusak,” ujarnya pada Rabu, 27 Agustus 2025. Sutopo juga mendorong adanya tanda peringatan pada jalan yang rusak untuk mengingatkan pengendara agar lebih hati-hati dan mencegah kecelakaan akibat kondisi jalan yang tidak memadai.
Salah satu contoh jalan kritis adalah Jalan Bantardawa, sepanjang 1,1 kilometer di RT 01 RW 02 Dusun Rancabulus, berbatasan dengan Dusun Bantardawa, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari. Jalan ini berperan sebagai rute utama bagi warga menuju Kantor Desa Rejasari dan pusat Kota Banjar. Sayangnya, jalan ini sudah lama mengalami kerusakan parah, bahkan menyebabkan beberapa kecelakaan akibat penumpang terjatuh ke lubang-lubang.
Dalam wawancara sebelumnya, Rendi, warga Desa Rejasari, menjelaskan bahwa Jalan Bantardawa sudah rusak sejak lebih dari lima tahun. Setiap minggunya, ada pengendara yang mengalami kecelakaan, termasuk seorang pengendara motor dari Randegan yang baru saja mengalami kejadian terakhir. Kondisi jalan semakin buruk ketika hujan, karena jalan tertutup lumpur dan air, membuatnya tidak layak lagi untuk dijalani. Sebagai jalan kota, Jalan Bantardawa memang harus menjadi prioritas pemerintah karena fungsinya yang vital bagi masyarakat. Warga berharap agar Pemerintah Kota Banjar segera mengambil tindakan perbaikan, karena hingga saat ini belum ada upaya yang dilakukan.
Terbaru, studinya menunjukkan bahwa kondisi jalan di kota-kota kecil seperti Banjar seringkali ditinggalkan oleh pemerintah daerah karena prioritas pembangunan lebih ditujukan pada proyek besar di kota-kota utama. Ini menjadi tantangan bagi masyarakat untuk terus menekan pemerintah agar memperhatikan kualitas infrastruktur di daerah terpencil. Selain itu, adanya partisipasi masyarakat dalam pemantauan dan pelaporan kerusakan jalan juga dapat membantu mempercepat proses perbaikan.
Kerusakan jalan yang terus berlanjut tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga mempengaruhi perekonomian dan mobilitas warga. Dalam rangka mendukung perbaikan infrastruktur, masyarakat dapat berperan aktif melalui pelaporan kerusakan dan kerja sama dengan pemerintah untuk mencari solusi bersama. Dengan demikian, Kota Banjar dapat meningkatkan kualitas jalan dan menjamin keselamatan serta kenyamanan pengguna jalan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.