Pembangunan LRT Jabodebek ke Bogor Masih Dipantau, Diharapkan Selesai Tepat Waktu Akhir Tahun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Proyek perpanjangan LRT Jabodebek menuju Bogor masih dalam tahap penelitian kelayakan yang diharapkan selesai tahun ini agar dapat diajukan kepada calon investor. “Sekarang kita tengah menyusun studi kelayakan. Tujuannya agar bisa ditawarkan kepada investor sebelum tahun berakhir,” kata Mochamad Purnomosidi, Executive Vice President LRT Jabodebek, dalam perayaan dua tahun operasional LRT Jabodebek di Jakarta, Kamis (28/8/2025). Purnomosidi menjelaskan pelaksanaan studi ini melibatkan berbagai pihak seperti Adhi Karya, Kementerian Perhubungan, Kemenko Perekonomian, Bappenas, hingga PT KAI. Selain itu, diskusi juga mempertimbangkan operasional Stasiun Harjamukti yang tetap menggunakan sistem driverless seperti jalur saat ini.

Pembahasan juga menyentuh aspek pendanaan dengan arahan pemerintah untuk menerapkan skema KPBU bersama pihak swasta. “Pemerintah memperjuangkan skema KPBU, dan kita sedang mempersiapkannya dengan studi kelayakan yang matang,” katanya. Sebelumnya, Purnomosidi mengungkapkan telah berdiskusi dengan investor internasional, termasuk dari Uni Emirat Arab, Korea, Jepang, dan Eropa, yang berminat pada proyek tersebut. Rencana perpanjangan sepanjang 23 km ini masih dalam perhitungan anggaran, tetapi Purnomosidi yakin biaya pembangunannya lebih rendah dari fase pertama.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa proyek transportasi seperti LRT Jabodebek dapat meningkatkan mobilitas penduduk dan mengurangi kemacetan di jalur koridor utama. Studi kasus di kota-kota lain menunjukkan bahwa investasi dalam transportasi modern tidak hanya berdampak pada kemudahan perjalanan, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomis daerah sekitar. Misalnya, proyek LRT di kota X telah mengakibatkan peningkatan aktivitas ekonomi sebesar 30% dalam waktu tiga tahun sejak operasional.

Investasi dalam infrastruktur transportasi modern seperti LRT Jabodebek juga mempunyai dampak positif pada lingkungan. Penggunaan sistem driverless dan teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Infografis tentang dampak lingkungan menunjukkan bahwa satu truk listrik dapat mengurangi emisi CO2 hingga 50 ton per tahun, dan dengan sistem driverless, efisiensi energi juga meningkat drastis.

Jika proyek perpanjangan LRT Jabodebek berhasil dilaksanakan, harapan besar terwujudnya kemudahan akses transportasi bagi warga di Bogor. Proyek ini tidak hanya mengurangi masalah kemacetan, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian dan lingkungan. Mari dukung dan antusias dengan perkembangan infrastruktur transportasi yang lebih modern dan berkelanjutan!

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan