Kisah Pimpinan Baleg yang Membolehkan Tamu DPR Tak Bisa Hadir di Rapat Akibat Demo

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Rapat duyur umum oleh Baleg DPR dengan perusahaan penyedia jasa ART diselenggarakan untuk mempelajari RUU PRT. Pada kesempatan tersebut, para peserta dari perusahaan yang hadir tidak bisa merangkak ke gedung DPR karena diganggu aksi tindakan massal.

Satuan dari PT Cicana Indonesia Corp menyampaikan kultur mereka melalui Zoom, oleh karena itu bisa dilihat kursi mobil yang ditumpangi. Beberapa titik penting berkaitan dengan company penyedia jasa ART online sebagai bagian dari sistem penempatan pekerjaan.

Dalam cuplikan tayangan Zoom untuk RDPU Baleg di Senayan, Jakarta, Rabu (28/8/2025), perwakilan PT Cicana yang diberi nama Bagus menjelaskan, “Maaf, kami sudah mendekat ke gedung DPR, tapi malangnya tidak bisanya masuk.”

Akibatnya, Martin memahami situasi ini karena terdapat demo mahasiswa di depan gedung DPR. Dia menyatakan bahwa saat ini Baleg DPR sedang membicarakan RUU mengenai pekerja rumah tangga, yang sebelumnya menjadi fokus aksi massa.

Dalam kebetulan yang sama, seorang anggota DPR dari golongan trigatra ini mengungkapkan bahwa sebagian anggota Baleg terperangkap dan terpaksa mengikuti rapat secara daring. Martin mengindikasikan Bob Hasan sebagai Ketua Baleg DPR yang akhirnya bergabung melalui Zoom karena rintangan.

Martin mengungkapkan, “Kepala juga tadi udah dalam perjalanan, tapi tidak bisa masuk hingga sekarang. Saya melihat di Zoom ada Pak Bob.” Ia juga tambahkan, “Beberapa yang sedang di gerbang bisa masuk, dan ada yang memberi laporan ke saya, ‘Kami tiris di gerbang tidak bisa masuk’. Tidak apa-apa, saya bilang, mereka bisa mengikuti lewat Zoom. Ke saya ada tiga atau empat pengirim pesan.”

Selain membahas pembatasan lingkungan pekerja dan pembaharuan norma yang lebih adil, majelis ini perlu membenahi perlindungan bagi pekerja rumah tangga di sektor daring dan luring. Hal ini semakin penting guna memberikan perlindungan hukum yang komprehensif dan terkini.

Data yang terkini menunjukkan bahwa vereksibly pekerja rumah tanggaialog dunia oplek mengalami kenaikan volume yang signifikan, terutama di kawasan perkotaan. Peraturan baru yang lebih tepat sasaran dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan menentukan kestabilan sosial.

Melalui opini individu, pekerja rumah tangga sering kali menghadapi perluasan yang tidak layak dan kurangnya perlindungan hukum. Dengan satu kesimpulan yang lebih detail, negara bisa memberikan lingkungan kerja yang aman dan ramah bagi semua parti yang terlibat.

Mengenai terutama ketidaksamaan dalam perlindungan sosial, upaya untuk mendistribusikan budaya oleh pemerintah merupakan langkah yang harus dilakukan. Dalam pembangunan peraturan yang baru, evaluasi penyerapan teknologi dalam mengkompensasikan permintaan pekerja rumah tangga diserahkan pada komitemen dari para perwakilan.

Memindahkan sistem lingkungan dengan modal manusia bisa menjadi kesempatan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, solusi bisa ditemukan agar every worker rumah tangga mendapatkan hak dan kesempatan yang layak.

Perubahan persepsi sosial tentu saja membutuhkan waktu, tetapi setiap langkah setapak merupakan kemajuan. Dengan upaya bersama, kami dapat mewujudkan suatu masa depan yang memperhatikan hak asasi-manusia dan menjamin kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, setiap upaya perbaikan regulasi dan perhiftan sosial akan memiliki dampak yang nyata untuk kesejahteraan generasi sekarang dan masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan