Sekolah Rakyat Rintisan di Garut Segera Dibuka, Siapa yang Berhak Mendaftar?

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Kabupaten Garut giat mengembangkan program pendidikan untuk meruntuhkan kemiskinan. Salah satunya melalui Sekolah Rakyat rintisan, sebuah program pendidikan gratis berkonsep asrama yang ditujukan bagi anak dari keluarga kurang mampu bahkan miskin parah. Inisiatif ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Fasilitas pendidikan ini akan meliputi jenjang dasar hingga menengah, yakni SD, SMP, dan SMA. Namun, dalam pelaksanaannya, Garut masih menghadapi tantangan utama yakni kekurangan lahan yang layak untuk mendirikan sekolah permanen.

Sekretaris Daerah Garut, Nurdin Yana, mengungkapkan bahwa kabupaten ini menjadi salah satu lokasi pilot untuk Sekolah Rakyat rintisan. Pada tahap awal, program ini akan memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di daerah tersebut. Saat ini, ada tiga rombongan belajar (rombel) yang diorganisir: satu untuk SD dan dua untuk SMP.

“Nantinya, jika Sekolah Rakyat definitif berdiri, jumlah rombel diperkirakan akan naik menjadi enam, dengan dua rombel untuk setiap jenjang SD, SMP, dan SMA,” kata Nurdin saat acara penetapan peserta didik di Aula Dinas Sosial, Rabu, 27 Agustus 2025. Setiap rombel akan menampung sekitar 25 siswa. Per 27 Agustus, jumlah pendaftar sudah melebihi kuota dengan 28 calon siswa SD dan 56 calon siswa SMP.

Selain fasilitas belajar, Sekolah Rakyat rintisan ini juga akan dilengkapi dengan tenaga pengajar. Ada satu kepala sekolah dan setidaknya 20 guru yang akan mengajar di tiga rombel ini. Sementara itu, pekerjaan rekonstruksi gedung, fasilitas pendidikan, dan asrama akan ditangani langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Cabutan menarik, Pemkab Garut tidak perlu mengalokasikan dana untuk pembangunan fisik Sekolah Rakyat rintisan ini.

Namun, pemerintah daerah tetap akan siapkan anggaran khusus untuk membeli lahan seluas minimal 7,5 hektare yang akan digunakan untuk Sekolah Rakyat definitif. Lahan ini akan dilengkapi fasilitas lengkap seperti asrama, ruang belajar, dan sarana olahraga.

Program Sekolah Rakyat rintisan di Garut bukan hanya tentang pendidikan dasar, tetapi juga langkah strategis untuk memberikan harapan baru bagi keluarga kurang mampu. Melalui pendekatan berasrama, anak-anak tidak hanya dapat belajar, tetapi juga mendapatkan lingkungan hidup yang layak. Ini adalah contoh kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah yang bisa diikuti oleh wilayah lain. Pendidikan sebagai alat transformasi sosial memang butuh dukungan berkelanjutan agar bisa menyentuh lebih banyak jiwa muda yang berpotensi tapi kurang beruntung.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan