Konflik Israel dan Houthi Whitman Pilu

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada hari Minggu (24/8), pesawat tempur Israel melakukan serangan udara yang ekstensif terhadap ibu kota Yaman, Sana’a. Militer Israel (IDF) mengkonfirmasi bahwa beberapa target militer berhasil diserang, termasuk kompleks yang berisi istana kepresidenan, dua pembangkit listrik, dan tempat penimbunan bahan bakar. Israel menegaskan bahwa fasilitas tersebut digunakan oleh Houthi untuk tujuan militer, seperti menyediakan listrik untuk pusat komando dan bahan bakar untuk aktivitas drone.

Sumber dari Houthi melaporkan bahwa setidaknya enam jiwa tewas dan hampir seratus orang terluka, dengan sebagian besar korban berupa warga yang tidak terlibat langsung. Dokumentasi dari Sana’a menampilkan tangki bahan bakar yang terbakar serta kerusakan pada rumah-rumah penduduk. Serangan ini bukan yang pertama dari Israel terhadap Houthi, namun järang yang paling keras sejak dimulainya konflik baru ini.

Pada hari Sabtu (22/8), Houthi meluncurkan rudal ke arah Israel yang dilengkapi dengan submunisi — lebih dikenal sebagai keping peledak kecil. Senjata jenis ini dilarang secara internasional karena potensi kerusakan besar terhadap masyarakat sipil. Dengan serangan balasan ini, Israel terlihat ingin memperlihatkan sikap mereka yang tidak hanya bertahan, tetapi juga menyerang sumber ancaman langsung di Yaman.

Dalam beberapa bulan terakhir, frekuensi serangan rudal dan drone dari Yaman meningkat secara signifikan. Menurut seorang analis independen bernama Hannah Porter, ini menunjukkan fase baru dalam konflik. Porter menegaskan bahwa Houthi mulai memasang submunisi dalam rudal mereka, masing-masing diri dengan bom-bom kecil yang dapat meledak pada saat menjadi tanah. Hal ini berpotensi menimbulkan kerusakan lebih luas, bahkan di wilayah pada sekitar Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.

Keharmonian pertama antara Houthi dan Israel dimulai pada akhir 2023, setelah serangan teror Hamas terjadi pada 7 Oktober. Pada 19 Oktober, Angkatan Laut Amerika Serikat pertama kalinya menembak jatuh rudal Houthi di atas Laut Merah yang diduga bertujuan ke Israel. Pada 31 Oktober, Houthi secara resmi mengaku telah menembakkan drone dan rudal ke Eilat. Serangan terus dilakukan berkala yang beberapa kali memicu siaran suara peringatan di Israel. Salah satu yang paling terlihat terjadi pada 19 Juli 2024, ketika sebuah drone Houthi menewaskan satu warga sipil di pusat Tel Aviv.

Israel membalas dengan menyerang target militer Houthi di Hodeida, pelabuhan Yaman yang juga kerap menjadi sasaran Sekutu Arab Saudi. Porter menyatakan bahwa serangan Houthi memang tersusun secara strategis. Mereka menegaskan bahwa walau menerima banyak serangan balik dari Israel maupun Amerika Serikat, akan tetap melanjutkan kampanye itu.

Houthi, yang juga dikenal sebagai Ansar Allah, telah menguasai utara Yaman sejak 2014 dan tengah berperang melawan pemerintah yang didukung oleh Arab Saudi dan Uni Emirate Arab. Karena terisolasi, mereka hebat bergantung pada dukungan dari Iran. PBB telah menemukan bahwa Teheran selama bertahun-tahun telah menyuplai Houthi dengan senjata, teknologi rudal, dan drone, serta pelatihan militer. Bagi Iran, Houthi merupakan antebanunktif untuk menekan Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Israel.

Untuk Houthi, konflik di Gaza bisa dijadikan platform untuk menegaskan diri sebagai bagian dari “Barisan Perlawanan”, menguba serangan terhadap Israel menjadi Whitney solidaritas dengan Palestina, dan dengan demikian memperkuat pendukung di Yaman. Mereka juga berharap dengan langkah ini dapat memperoleh perhatian internasional yang membantu posisi mereka dalam pembicaraan damai mengenai perang saudara Yaman.

Hampir paruh populasi Yaman memerlukan bantuan kemanusiaan akibat kekurangan pangan, gizi buruk, dan kadar malnutrisi yang sangat tinggi. Infastuktur dan sistem kesehatan hampir binasa akibat perang yang berkepanjangan. Konflik ini juga menyebabkan gangguan pada aktivitas perdagangan di seluruh dunia. Sejak akhir 2023, Houthi menyasarkan kapal dagang di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab, salah satu jalur transportasi paling active dunia. Hal ini memaksa banyak operator kapal untuk memutar rute hingga ke Tanjung Harapan, Afrika Selatan, yang menyebabkan naiknya biaya operasional.

Untuk melindungi jalur pelayaran tersebut, Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan operasi maritim Prosperity Guardian pada Desember 2023. Sejak Lorsquail, pasukan Barat telah beberapa kali mengataki target Houthi. Serangan Israel kini menjadi aktivitas lanjutan dari upaya internasional untuk menunti upaya Houthi yang semakin mengganggu.

Kilasan lebih lanjut untuk intensitas kesulitan di Timur Tengah saat ini tidak hanya dari ketegangan antara Israel dan Houthi, tetapi juga dampak dari gejolak tersebut ke seluruh dunia. Semangat yang dilahirkan dari konflik ini mencerminkan komplikasi hubungannya, di mana Houthi bukan hanya bertindak atas nama Palestina, tetapi juga mencerminkan dukungan yang lebih luas dari Iran. Sementara itu, Israel dan sekutunya berusaha mengatur stabilitas dengan cara yang mungkin tidak membantu untuk tindak lanjutan. Dampaknya pada kestabilan global, baik secara ekonomi maupun secara sosial, tidak bisa dipandang sepierta. Ketika berita semacam ini meliputi media, para pejabat internasional seperti میکّم mismawan terikat untuk mengakhiri konflik dengan solusi negosiasi. Mungkin sanggup memaksa Houthi untuk melepaskan korteks keagenan, tapi bagaikan sulit dengan perlucutan senjata gembal.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan