Sopir Truk Tronton Tak Sadar Truk Gas Lelah Teranggelam hingga Ditarik 6 Km

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Saat mengemudi di Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), truk angkut elpiji yang dibawa sopir tewas setelah mengalami tabrakan dengan truk tronton. Rahmat, sopir truk tronton berusia 57 tahun, tidak sadari bahwa truk gas tersebut telah menempel di belakang kendaraannya selama perjalanan. Keluhan dari Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Dhanar Dono, menunjukkan bahwa noplat matabruk dari truk elpiji tidak teridentifikasi, dan muatan yang terlibat dalam insiden juga mengalami kerusakan secara substansial.

Selama pemb என்பதுna, truk elpiji sempat tertarik oleh truk tronton sejauh enam kilometer hingga mencapai kilometer 36 hingga kilometer 42, sesuai dengan laporan Dhanar. Akibatnya, sopir truk gas mengalami kematian akibat terjepit di dalam kabin pada saat mendasarnya pintu belakang truk tronton dengan plat nomor F-9174-FE.

“Satu orang meninggal dunia. Korban adalah pengemudi truk ringan dengan plat B-9704-TIT,” jelas Dhanar. Kasus ini menimbulkan banyak kontroversi karena identitas penyebab kematian tersebut masih belum dapat diketahui. Dokumentasi yang ditemukan hanya berupa fotokopi STNK dari kendaraan truk elpiji, tanpa KTP atau SIM yang mengarah pada kepemilikan truk ini.

Peristiwa ini tercatat terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIB, menyebabkan gangguan lalu lintas yang teramat konflik. Unit Subdit PJR Ditlantas Polda Metro Jaya segera turun ke lokasi secara langsung untuk menyelidiki dan melaksanakan evakuasi. Korban telah diorganisir untuk dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, sedangkan puing-puing yang tersisa sudah dibersihkan dari lokasi kecelakaan.

Keamanan dan ketatnya peraturan lalu lintas di Jalan Tol JORR harus dijadikan prioritas, terutama untuk mengurangi risiko kejahatan serupa, mengingat salah satu driver tidak menyadari bahwa ada truk elpiji yang menempel di belakangnya. Kecelakaan ini juga mengungkapkan pentingnya peningkatan kesadaran sopir omongnya mengemudi secara berhati-hati, terutama dalam menjaga jarak dan mengamati lingkungan di sekitar mereka.

Kecelakaan ini boleh menimbulkan refleksi dalam peningkatan penerapan teknologi assist atau pengawasan di jalan-tol yang bertujuan melakukan deteksi dan pemberitahuan dengan spesifik masalah berurusan dengan tren auto-follow yang serupa. Previously, seperti yang ditemukan dalam analisis sebelumnya, aksesoris sensor safety ataupun sistem anti-tabrak seperti ADAS secara signifikan dapat menurunkan kejadian kecelakaan jenis ini. Dengan demikian, adopsi teknologi ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga menekankan eeu masukan untuk regulasi yang lebih ketat terkait pemonitorian truk di jalan tol.

Upaya peningkatan infrastruktur juga perlu disuarakan, seperti pemasangan kamera pengawas di jalan tol yang lebih canggih yang dapat memfoto plat nomor truk. Ini akan membantu pihak berwajib untuk mengecek dan mencatat kendaraan yang bersifar risiko, menjadikan jalan tol menjadi motor yang lebih aman dan efisien bagi pengguna.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan