Realisasi Anggaran Penanggulangan Kemiskinan di Kota Tasikmalaya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kota Tasikmalaya masih menghadapi masalah kemiskinan yang belum dapat diatasinya. Angka garis kemiskinan tahun 2024 dicatat sebesar Rp563.377 per orang per bulan, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 76.710 jiwa atau sekitar 11,10 persen dari total penduduk kota itu. Data lebih rinci bisa dilihat dari Distribusi Tingkat Kesejahteraan (Desil) 2025. Informasi tersebut membagi warga Tasikmalaya ke dalam enam kelompok kesejahteraan. Grup Desil 1 (sangat miskin) berjumlah 77.392 jiwa.

Selanjutnya, Desil 2 (miskin) mencakup 105.596 jiwa, Desil 3 (rentan miskin) terhitung 101.658 jiwa, Desil 4 (pas-pasan) berjumlah 88.720 jiwa, Desil 5 (cukup mampu) terdiri dari 83.148 jiwa, sedangkan Desil 6–10 (sejahtera menengah hingga sangat tinggi) mencakup 280.836 jiwa. Dari angka tersebut, hampir setengah populasi Tasikmalaya berada di level kesejahteraan menengah hingga atas. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya harus berusaha mengurangi jumlah miskin, tetapi juga harus memperkecil kesenjangan kesejahteraan yang ada.

Dari segi kebijakan, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah menyiapkan dana yang cukup besar untuk penanganan kemiskinan. Anggaran tahun 2025 mencapai Rp111,12 miliar, namun realisasi hanya sekitar Rp16,03 miliar atau sekitar 14 persen. Beberapa instansi terlibat dalam program penanggulangan kemiskinan, termasuk Dinas Sosial dengan anggaran Rp5,47 miliar dan realisasi Rp610 juta. Dinas Kesehatan punya anggaran Rp48,01 miliar dengan realisasi Rp4,03 miliar. Sementara Dinas Perumahan dan Permukiman memiliki anggaran Rp1,67 miliar dan realisasi Rp925 juta. Dinas KUMKM Perindag memiliki anggaran Rp351 juta dengan realisasi Rp232 juta.

Dinas Tenaga Kerja memiliki anggaran terpadat untuk program ini, yaitu Rp1,18 miliar, namun realisasinya hanya Rp184 juta. Disporabudpar punya anggaran Rp150 juta dengan realisasi Rp130 juta. Dinas PPKB3A memiliki anggaran Rp389 juta, tetapi hanya realisasi Rp112 juta. Dinas PUTR memiliki anggaran Rp15,76 miliar dengan realisasi Rp769 juta. Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan memiliki anggaran Rp2,36 miliar dan realisasi Rp161 juta.

Dinas Pendidikan menyiapkan anggaran Rp4,27 miliar dengan realisasi Rp3,29 miliar. Sekretariat Daerah punya anggaran Rp131 juta, namun hanya Rp104 juta yang terrealisasi. Kecamatan menyisihkan anggaran Rp25,85 miliar, tetapi realisasinya hanya Rp1,68 miliar.

Kemiskinan tetap menjadi tantangan besar untuk Tasikmalaya, dengan kesenjangan kesejahteraan yang perlu diperkecil. Terlepas dari anggaran yang besar, realisasi dana masih terbilang rendah. Ini menunjukkan kebutuhan akan pengawasan yang lebih keras agar program di lapangan bisa berjalan maksimal. Masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam mendorong perubahan agar kota ini bisa lebih sejahtera.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan