Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra Berencana Bedah Data Kemiskinan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Raden Diky Chandra, menekankan pentingnya analisis data kemiskinan secara lebih rinci untuk menghindari penyelesaian masalah yang hanya berakhir pada statistik. Data yang saat ini diperoleh masih umum, sehingga sulit dijadikan dasar untuk program pengentasan kemiskinan yang tepat sasaran.

“Saya ingin data yang lebih valid, terbagi per kecamatan dan wilayah. Sehingga data tersebut tidak hanya mencakup masyarakat miskin, tetapi juga potensi yang dimilikinya,” kata Diky setelah acara koordinasi, Senin (26/8/2025).

Menurutnya, pendekatan terhadap kemiskinan harus diferensiasikan. Misalnya, kelompok miskin lansia membutuhkan bantuan yang berbeda dengan warga miskin yang masih produktif. “Jika yang miskin adalah lansia, kita harus membantu. Namun jika mereka masih bisa bekerja, kita harus memfokuskan pada pembangunan infrastruktur yang mendukung, seperti kampung tematik, misalnya peternakan ayam petelor. Kita juga bisa bekerja sama dengan pengusaha,” jelasnya.

Klasifikasi ini akan membantu pemerintah dalam merancang program pemberdayaan yang lebih efektif. Dengan demikian, masyarakat miskin yang produktif dapat diperkuat dalam meningkatkan kemandirian ekonomi, sementara kelompok rentan masih mendapatkan perlindungan sosial yang memadai.

Diky juga menghubungkan isu kemiskinan dengan kasus stunting. Menurutnya, sebagian besar kasus stunting di Kota Tasikmalaya terjadi akibat kemiskinan keluarga. “Stunting tidak lepas dari masalah kemiskinan. Mayoritas kasus stunting disebabkan oleh kemiskinan,” katanya.

Oleh karena itu, ia berharap data kemiskinan dapat dipetakan dengan lebih rinci, termasuk potensi dan kelemahan masing-masing wilayah. “Kita tidak akan melakukan pendataan ulang. Kita akan menggunakan data yang sudah ada dan menyinkronkannya dengan data perubahan terkini, seperti potensi wisata, UMKM, dan sebagainya. Mungkin selesai pada September,” tukasnya.

Diky juga mengakui kesulitan dalam melaporkan data kemiskinan ke tingkat provinsi maupun pusat. Hal ini disebabkan karena data saat ini belum memberikan gambaran jelas tentang jumlah, lokasi, dan solusi yang ditawarkan.

Ketika mengevaluasi upaya pengentasan kemiskinan, penting untuk memahami bahwa setiap individu memiliki kondisi yang berbeda. Pendekatan yang sama tidak akan efektif untuk semua. Dengan pemetaan data yang lebih detail dan penyertaan potensi lokal, Kota Tasikmalaya dapat merencanakan strategi yang lebih efektif. Peningkatan kemandirian ekonomi dan perlindungan sosial harus menjadi prioritas untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan