Pemerintah Rencanakan Mengubah Sampah Menjadi Sumber Energi Listrik

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah sedang merencanakan strategi baru dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Rencananya, proyek pembangunan fasilitas pembangkit listrik dari sampah akan dilaksanakan, dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berperan penting dalam proyek ini.

Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan, membahas rencana tersebut dengan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, dalam waktu beberapa hari akan dikeluarkan Peraturan Presiden yang menjadi dasar hukum untuk proyek waste to energy, yaitu proses konversi sampah menjadi energi listrik. Zulhas optimis bahwa proyek ini akan pouvoir mengatasi masalah sampah yang melimpah di berbagai wilayah di negara ini.

Proyek ini diperkirakan dapat beroperasi dengan optimal paling lambat dua tahun setelah dikeluarkannya Perpres. “Kami sudah menyelesaikan proses penandatanganan, tinggal menunggu Perpres yang akan diterbitkan dalam waktu satu atau dua hari ini. Proses administrasi memakan waktu enam bulan, sementara pengerjaan fisik memakan waktu satu setengah tahun. Semoga dalam dua tahun ini problema sampah dapat diatasi,” ujar Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2025).

Presiden juga mendorong agar proses administrasi dipercepat. “Presiden memintaku untuk mempersingkat waktu administrasi dari enam bulan menjadi tiga bulan. Sehingga total waktu pengerjaan hanya membutuhkan delapan belas bulan,” tambah Zulhas.

Pendekatan seperti ini telah ada sebelumnya, namun sering terhambat oleh birokrasi yang kompleks. Zulhas mengungkapkan bahwa dalam proses sebelumnya, terlibat banyak pihak seperti bupati, gubernur, DPRD, kabupaten, provinsi, Menteri Keuangan, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Energi dan perushaaan listrik negara (PLN).

Untuk mengoptimalkan proses, pemerintah akan memanfaatkan BPI Danantara dalam proyek ini. Badan ini akan bertanggung jawab atas pengambilan sampah dan menjalin kontrak dengan PLN untuk menghasilkan listrik dari sampah. “Dengan adanya Danantara, proses ini akan lebih cepat. Kontrak akan langsung antara Danantara dan PLN, dengan izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Semua akan lebih efisien,” kata Zulhas.

Menurut data riset terbaru, proyek waste to energy yang berhasil diimplementasikan di negara lain telah menurunkan jumlah sampah hingga 70% dan meningkatkan produksi energi bersih. Studi kasus di Jepang menunjukkan bahwa teknologi ini dapat menghasilkan listrik hingga 100 MW dari sampah sehari. Infografis menunjukkan bahwa setiap ton sampah dapat menghasilkan sekitar 500-600 kWh listrik, yang cukup untuk menopang kebutuhan rumah tangga sekitar 200 rumah per hari.

Proyek ini bukan hanya mengatasi masalah sampah, tetapi juga memberikan kontribusi pada peningkatan energi yang ramah lingkungan. Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat mencapai target pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Setiap individu juga dapat berkontribusi dengan melakukan segregasi sampah dan mengurangi produksi limbah.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan