Jasa Raharja mengungkapkan bahwa tingkat kematian dalam kecelakaan lalu lintas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kecepatan dan segeraابها korban menuju fasilitas kesehatan. Hal ini disampaikan dalam acara Heli Expo Asia (HEXIA) 2025, yang berlangsung di Cengkareng Heliport, Tangerang, pada Selasa (26/8) lalu. Representatif Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan, yang menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, mengungkapkan pandangan tersebut saat menjadi panelis pada diskusi berjudul ‘Saving Minutes, Saving Lives: Urban HEMS for Highways & High-Risk Areas’.
Dalam kesempatan itu, Harwan menyoroti bahwa penyelamatan korban kecelakaan memerlukan strategi yang komprehensif. Selain memperhatikan kualitas pelayanan di rumah sakit, aksesibilitas fasilitas kesehatan juga menjadi poin urgensi. Dia menjelaskan bahwa Jasa Raharja telah berupaya memastikan mutu fasilitas, peralatan medis, dan tenaga ahli, serta pengelolaan obat-obatan. Namun, ada faktor lain yang memengaruhi angka kematian, yaitu jarak dan ketepatan waktu dalam mencapai fasilitas kesehatan yang tepat.
“Pada saat ini, kami sedang lebih memfokuskan upaya agar dapat mereduksi angka kekayaan. Terlepas dari upaya dalam memastikan kualitas rumah sakit, kami juga harus memastikan bahwa korban dapat dengan mudah dan cepat diakses fasilitas kesehatan yang sesuai,” kata Harwan pada Rabu (27/8/2025).
Harwan juga menggarisbawahi kendala yang dihadapi ketika hanya memperhatikan keadaaan geografis Indonesia, seperti misal di daerah Kalimantan. Di sana, korban sering harus melewati sungai lebar dengantransportasi tradisional, hingga beberapa jam solamente. Menurut dia, meskipun fasilitas kesehatan sudah lengkap, tapi jika jarak dan waktu yang diperlukan untuk mencapai fasilitas tersebut terlalu lama, maka risiko kematian justru meningkat.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Helicopter Emergency Medical Services atau HEMS memiliki potensi besar dalam menekan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas, terutama saat dalam periode emas penanganan darurat. Harwan mendorong pemerintah bersama dengan pihak terkait, untuk menyusun regulasi dan sistem pendanaan yang memungkinkan penggunaan layanan medis udara secara efektif dan berkelanjutan.
“Untuk hal ini, diperlukan adanya aturan yang jelas agar semua pihak dapat ikut serta, termasuk asuransi dan penyedia jaminan sosial, untuk memberdayakan sistem penanganan korban kecelakaan ini,” tutur Harwan.
Upaya peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan dalam pengobatan korban kecelakaan perlu dioptimalkan. Langkah-langkah inkonvensional seperti penggunaan HEMS dapat menjadi solusi tersendiri di daerah yang memiliki kandala geografis. Dosa untuk kita untuk dipetikkan pengalaman dan kedudukan global dalam melindungi nyawa pedesternak dengan cara innovatif ini.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.