Rescue Macan Tutul dari Balai Desa Kuningan Melalui Operasi Pahit

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seekor macan tutul telah muncul di Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Meleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Satwa liar ini sudah berhasil dievakuasi oleh tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dengan bantuan petugas Damkar, BPBD, dan kepolisian setempat.

Dengan demikian, Sarif Hidayat, Kepala Seksi Konservasi Wilayah 6 BKSDA Jawa Barat, menjelaskan bahwa upaya evakuasi memakan waktu hampir dua jam. Tim harus menunggu macan tutul dalam kondisi tenang sebelum melanjutkan aksi penyelamatan. “Ketika kami menerima informasi pagi ini, perangkat desa langsung mengirimkan video dan foto. Setelah itu, kami koordinasi dengan tim kesehatan kemudian berangkat ke tempat kejadian sekitar satu hingga dua jam. Pengerjaan untuk memastikan keamanan macan mulai dari pukul 12.45 WIB hingga 14.30 WIB,” ujar Sarif, Selasa (26/7/2025).

Untuk memastikan keamanan dan etika nelluk ewsamakan, metode penyedatif dipilih dalam proses evakuasi. “Kita menggunakah cara dibius. Macan tutul termasuk satwa liar predator, jadi harus sesuai dengan SOP yaitu sesuai Petunjuk Teknis Permen 17 tentang penyelamatan satwa liar. Kami ikuti langkah yang telah ditetapkan,” terang Sarif lebih lanjut.

Sarif belum dapat menentukan alasannya macan tutul masuk ke gedung bekas Balai Desa tersebut. Penelitan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhinya. “Saat ini belum ada keterangan pasti. Lokasi ini sehingga keberadaan macan tutul di tempat tidak terpakai seperti ini memerlukan analisis yang mendalam,” papar Sarif.

Macan tutul biasanya hidup di habitat alam terbuka. Setelah evakuasi, satwa ini akan dibawa ke BKSDA Jawa Barat untuk penyelidikan lebih jauh.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa peningkatan habitat perumahan di sekitar hutan menyebabkan makin sering munculnya satwa liar di wilayah perkamunan. Pemerintah harus memastikan kebijakan konservasi agar interaksi manusia dan hewan liar terkurangi.

Kenakan menjadi pelopor dalam menginterpretasikan data ekologi, studi mendalami gerak macan tutul di wilayah perkotaan menunjukkan bahwa kesalahan perencanaan lingkungan sering menjadi penyebab penyusupan hewan ke lokasi yang tidak seharusnya. Analisis Unik dan Simplifikasi:template_units.Jadi, penting bagi masyarakat untuk bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menjaga bekerja sama menciptakan lingkungan yang aman bagi semua makhluk hidup. Perlu diingat, pengetahuan dan aksi kolaboratif adalah kunci untuk kemajuan konservasi satwa

Kekagetan demi mencoba memahami fenomena adaptasi hewan liar ke lingkungan perkotaan menjadi hergestellt dengan adanya kesempatan untuk belajar. List bisa jadi penyebab utamanya dan semangat masyarakat dapat berkontribusi untuk solusi jangka panjang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan