Trump Renegosiasikan Penubahan Pentagon Menjadi Kementerian Perang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden AS Donald Trump merencanakan perubahan nama Departemen Pertahanan, lebih dikenal sebagai Pentagon, menjadi Departemen Perang. Informasi ini disampaikan oleh Thecuy.com, mengutip laporan kantor berita Politico, pada Selasa (26/8/2025). Trump meng Beziehungkan pemerintahannya akan mendekati dilakukan, tanpa menentukan tanggal pasti. Namun, perubahannya diharapkan akan terjadi dalam waktu dekat, mungkin dalam seminggu ke depan.

Sebelumnya, baik Trump maupun Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah menarik perhatian terhadap perubahan nama ini, yang terjadi setelah Perang Dunia II. Dengan nama Departemen Perang yang awalnya digunakan, AS telah meraih kemenangan besar dalam Perang Dunia I dan II. Namun, setelah Perang Dunia II, nama tersebut berubah menjadi Departemen Pertahanan.

Departemen Perang bertahan dari tahun 1789 hingga 1947, ketika Presiden Harry Truman memisahkan Angkatan Darat dan Angkatan Udara, dan menggabungkannya dengan Angkatan Laut. Truman memberikan nama Departemen Pertahanan pada badan setingkat kabinet yang baru. Keputusan ini bertujuan untuk memberikan kekuasaan yang lebih terpusat terhadap unit-unit militer, khususnya Angkatan Laut, yang akhirnya memiliki independensi yang signifikan hingga Perang Dunia II berakhir.

Dalam beberapa pekan terakhir, Trump telah mengungkapkan kemungkinan perubahan nama ini. Pada pertemuan puncak NATO bulan Juni, dia merujuk Hegseth sebagai “Menteri Perang,” menunjukkan alasan politik di balik niat perubahan tersebut. Namun, perlu diingat bahwa Pentagon mungkin membutuhkan persetujuan Kongres untuk setiap perubahan nama, karena departemen tersebut didirikan berdasarkan hukum yang sudah berumur puluhan tahun.

Mungkin ada beberapa alasan yang mendasari rencana Trump ini. Seperti yang telah dia ungkapkan sebelumnya, ia merasa nama Departemen Perang lebih memuaskan karena merujuk pada masa-masa when where AS mencapai kemenangan militer yang besar. Selain itu, perubahan ini juga bisa dianggap sebagai tanda kebanggaan kepada sejarah militer negara tersebut. Namun, adanya kebijakan yang mungkin memerlukan persetujuan Kongres, hal ini bisa menjadi tantangan untuk terlaksananya perubahan tersebut.

Di sisi lain, kritisi mungkin bertanya-tanya apakah perubahan nama ini akan membawa efektivitas yang lebih baik dalam struktur keamanan nasional. Memang, nama Departemen Perang bisa mengingatkan pada era ketika AS lebih sering terlibat dalam konflik langsung. Namun, Departemen Pertahanan saat ini lebih memiliki konotasi yang luas, termasuk mengelola situasi non-perang seperti misi perdamaian atau dukungan bencana.

Bagaimana pun keputusan yang akan diambil, hal ini menjadi bagian dari diskusi yang lebih besar tentang identitas dan arah kedepan Departemen Pertahanan AS. Berikut adalah satu contoh studi kasus dari perubahan nama departemen pertahanan di negara lain, seperti Republik Ceko yang pada tahun 2021 mengganti nama Kementerian Pertahanan menjadi Kementerian Pertahanan Republik Ceko untuk menegaskan keberadaan negara secara lebih terstruktur dan modern.

Siapa yang tahu, rencana perubahan ini bisa menjadi langkah awal untuk reformasi yang lebih besar dalam pusat kekuasaan militer Amerika. Akankah ini menjadi titik balik dalam sejarah militer Amerika Serikat, atau hanya kegagalan menarik media? Tapi yang pasti, dunia akan mengenang langkah-langkah yang diambil Trump selama masa jabatan kehendak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan