Pembangunan Stasiun MRT Monas Proses Pesat Menuju Target Penyerahan 2027

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pembangunan MRT Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI dan Harmoni terus berlangsung dengan geniÅŸ. Proyek raksasa ini diharapkan akan selesai pada tahun 2027.

Tim dari Thecuy.com memiliki kesempatan untuk menyaksikan langsung perkembangan pembangunan Stasiun Monas, salah satu bagian proyek Fase 2A tersebut. Dalam kunjungan yang dilakukan pada hari Selasa, 26 Agustus 2025, banyak pekerja yang dilihat sibuk melaksanakan tugas mereka di lokasi.

Setiap pekerja memakai peralatan keselamatan lengkap termasuk helm pelindung. Lampu sorot terus menyala untuk memastikan penerangan yang cukup, sementara stiker dan poster tentang protokol keselamatan terpasang tepat di tempatnya.

Struktur utama stasiun bawah tanah sudah terlihat jelas, termasuk terowongan yang sedang dibangun. Selain itu, sudah ada banyak komponen infrastruktur seperti box saluran air yang telah dipasang.

Berbagai fasilitas untuk penumpang juga sedang dalam tahap pembangunan. Di antaranya adalah toilet dan ruang ibadah seperti musala. Stasiun ini juga dilengkapi dengan dua pintu akses.

Stasiun Monas dirancang dengan prinsip ramah disabilitas. Terlihat ada pintu khusus bagi penyandang disabilitas yang sudah dilengkapi alarm keamanan.

Proses konstruksi Stasiun Monas menggunakan teknologi Box Jacking, yaitu dengan mendorong kotak beton besar ke bawah tanah menggunakan sistem hidrolik. Metode ini memungkinkan pembangunan tanpa mengganggui lalu lintas atau struktur bangunan di atasnya.

Stasiun yang panjangnya mencapai 289 meter ini memiliki dua pintu masuk. Merupakan bagian dari jalur Utara-Selatan Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI dengan Kota, dan termasuk dalam proyek Contract Project (CP) 201.

Indra Gunawan, Kepala Divisi Project Manager Construction 2 MRT Jakarta, membagikan update terkini. Menurut data per 25 Juli 2025, progres pengerjaan sipil untuk proyek ini sudah mencapai 88,87 persen, seperti yang diakui saat kelas MRT Fellowship di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Dalam pembangunan ini, tim mencatat beberapa tantangan khusus. Salah satunya adalah lokasi yang mungkin menggangu aktivitas di kawasan strategis istana negara atau ring 1. Selain itu, harus pakai cara hati-hati dengan bangunan pemerintah yang berdekatan dan menghindari gangguan pada alur lalu lintas.

“Sebenarnya proyek ini lebih masuk area rintangan karena berada di sekitar istana negara dengan banyak gedung protokoler,” jelasnya. “Kita harus selalu menjaga agar tiga lajur jalan tetap tersedia plus satunya khusus busway, kecuali di Medan Merdeka Barat.”

Konektivitas dari Jalan Museum ke Stasiun Monas telah terwujud. Stasiun Monas akan menjadi stasiun ikonik dengan menampilkan berbagai artefak dan temuan arkeologi yang dibawa ke permukaan selama konstruksi.

Dengan kepanjangan 289 meter, stasiun ini cukup lengkap dengan berbagai fasilitas yang memenuhi kebutuhan penumpang termasuk désain yang ramah bagi penyandang disabilitas. Secara teknis, metode Box Jacking digunakan untuk memastikan pembangunan dengan minim gangguan pada area sekitar.

Kegigihan tim yang selalu mendorong kendaraan konstruksi secara rapi ke bawah tanah telah menghasilkan progres yang memuaskan. Jakarta bisa berharap mendapat stasiun transit yang modern dan fungsionalcollapse.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan