Wanita berusia 22 tahun meninggal akibat reaksi alergi selama pemeriksaan CT scan

Leticia Paul, yang mengalami masalah batu ginjal, telah melakukan pemeriksaan CT scan dengan bahan kontras pada tanggal 20 Agustus 2025 di Rumah Sakit Regional Alto Vale, terletak di Rio do Sul, Brasil. Selama prosedur medis tersebut, wanita berusia 22 tahun mengalami reaksi alergi yang sangat parah, yaitu syok anafilaksis, sehingga segera diharapkan ke unit gawat darurat. Meski tim medis memberikan semaksimal pengobatan yang dapat dilakukan, ia tidak bertahan lebih dari satu hari kemudian.

Tim medis telah melakukan intubasi dan upaya penyelamatan jiwa yang intensif. Sayangnya, upaya tersebut tidak berhasil, dan wanita itu tak dapat diselamatkan dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Laporan yang dikutip dari Times of India pada Senin, 25 Agustus 2025, mengungkapkan tragedi ini.

Syok anafilaksis merupakan reaksi alergi yang sangat berbahaya yang dapat timbul dengan cepat dan tanpa tanda-tanda sebelumnya. Berbeda dengan alergi ringan seperti pilek akibat serbuk sari atau gatal-gatal setelah makan makanan tertentu, kondisi ini dapat memengaruhi seluruh tubuh. Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bergejolak terhadap substansi yang dianggap berbahaya, seperti kacang tanah, kerang, sengatan lebah, obat-obatan, atau bahkan pewarna kontras dalam pemeriksaan medis.

Ketika terjadi, tubuh melepaskan berbagai zat kimia, termasuk histamin, yang menyebabkan pembuluh darah membesar dan saluran pernapasan menyempit. Gejala yang muncul bisa berupa sesak napas, bengkak, nyeri, pusing, hingga pingsan. Seperti yang dialami Leticia, tekanan darah dapat menurun drastis sehingga membahayakan jiwa. Tanpa segera dopp dengan suntikan epinefrin (adrenalin), kondisi ini dapat mematikan.

Agen kontras digunakan dalam pemeriksaan CT scan untuk memudahkan pemeriksaan jaringan, pembuluh darah, dan organ tertentu. Bahan ini memungkinkan gambar pemindaian lebih jelas sehingga dokter dapat mendeteksi masalah seperti penyumbatan, tumor, atau pendarahan internal dengan lebih akurat. Biasanya, agen kontras berbahan dasar yodium dan diberikan melalui suntikan atau diminum, tergantung jenis pemeriksaan. Kebanyakan orang tidak mengalami masalah, namun beberapa kasus, seperti yang dialami Leticia, dapat mengalami reaksi alergi yang serius, mulai dari gatal-gatal hingga anafilaksis.

Gejala anafilaksis yang parah, seperti kesulitan bernapas dan penurunan tekanan darah, menjadi penyebab kematiannya.

Dalam kasus seperti ini, penting untuk selalu memberi tahu dokter tentang riwayat alergi sebelum melakukan pemeriksaan medis yang memerlukan bahan kontras. Kejadian seperti ini sering terjadi dengan tiba-tiba, namun pengetahuan yang cukup dan tindakan cepat dapat mengurangi risiko yang berbahaya. Jika terpapar reaksi alergi parah, segera hubungi tim medis dan siapkan alat pertolongan pertama seperti auto-injektor epinefrin. Kesadaran akan risiko dan persiapan yang baik dapat menjadi faktor kunci dalam mengelola kondisi medis yang mendadak ini.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page