Bank Mandiri Mendukung Sistem Keuangan Desa Melalui Dukungan Ekonomi Kerakyatan

Koperasi desa pada awalnya hanya dikenal sebagai tempat simpan pinjam sederhana. Namun, dengan dukungan modal dan teknologi keuangan modern dari Bank Mandiri, kini koperasi telah mengembangkan peran sebagai salah satu motor penggerak perekonomian daerah.

Salah satu program yang ditawarkan Bank Mandiri adalah digitalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP), yang merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mewujudkan Asta Cita.

Muhammad Ashidiq Iswara, Corporate Secretary Bank Mandiri, menjelaskan bahwa bank ini berperan sebagai mitra strategis dalam program tersebut. Di antaranya dengan menyediakan pelatihan, pendampingan, serta penguatan SDM di tingkat desa.

Ossy, sebutan aklamasi dari Ashidiq, menyampaikan bahwa KDKMP dirancang sebagai lembaga multifungsional. Mulai dari penyediaan sembako, kebutuhan masyarakat, hingga layanan perbankan digital yang terhubung dengan sistem Bank Mandiri.

“Kami berkomitmen untuk terus mempercepat sinergi dengan pemerintah dan komunitas desa sambil memberikan nilai tambah. Koperasi memiliki peran penting sebagai penggerak ekonomi lokal dan wadah akses keuangan yang lebih menyeluruh,” ujar Ossy dalam keterangan tertulis, Selasa (26/8/2025).

Sebelumnya, Bank Mandiri telah melakukan pelatihan kepada lebih dari 2.000 pengurus koperasi. Materi yang disampaikan antara lain literasi keuangan, manajemen organisasi, dan inspirasi wirausaha dari mentor pengusaha. Selain itu, bank ini juga membantu persiapan KDKMP di berbagai wilayah di Indonesia.

“Dengan sinergi ini, kami pastikan setiap koperasi memiliki institusi yang tangguh dan SDM yang siap beradaptasi,” tambah Ossy.

Bank Mandiri juga turut mengawasi proses digitalisasi koperasi desa untuk menjamin efisiensi, profesionalisme, dan transparansi operasional. Langkah ini sesuai dengan upaya perusahaan dalam mendukung SDGs, terutama dalam menciptakan lapangan kerja, inklusi keuangan, dan pertumbuhan ekonomi yang sejahtera.

Digitalisasi koperasi tidak lepas dari kesiapan sarana dan sistem. Bank Mandiri memastikan adanya layanan modern dan profesional bagi koperasi. Salah satu bentuknya adalah pengintegrasian layanan finansial untuk ratusan BUMDes dan BUMDesma melalui platform Kopra by Mandiri. Portal ini memungkinkan transaksi real-time dan efisien untuk memastikan keuangan desa terkelola dengan transparan dan akuntabel.

Masyarakat desa dapat menikmati layanan keuangan melalui super app Livin’ by Mandiri, sementara pelaku UMKM lokal diuntungkan oleh solusi dagang digital Livin’ Merchant. Kedua platform ini menyediakan akses perbankan digital yang cepat, efisien, dan terjangkau.

Hingga bulan Maret 2025, Bank Mandiri telah membuka akses finansial bagi lebih dari 2.800 BUMDes/BUMDesma di seluruh Indonesia. Hasil ini tercapai melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, komunitas lokal, dan jaringan BUMDes unggulan yang terintegrasi dengan ekosistem digital Livin’ by Mandiri.

Selaku anggota Himbara, Bank Mandiri juga aktif mendukung koperasi yang dijadikan titik peluncuran KDKMP di berbagai wilayah. Di koperasi tersebut, bank telah menyediakan layanan keuangan digital seperti Mandiri Agen dan QRIS, serta memastikan kesiapan infrastruktur fisik.

Selain itu, pembangunan jaringan internet juga dilakukan untuk mendukung layanan keuangan berbasis aplikasi. Sejak akhir Juni 2025, Bank Mandiri menggelar pelatihan manajemen koperasi dan literasi keuangan secara hybrid, melibatkan ribuan pengurus dari berbagai daerah.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mempercepat kesiapan koperasi di Indonesia. Bank Mandiri juga terlibat secara langsung dalam verifikasi kesiapan koperasi, bekerja sama dengan Satgas KDKMP, kementerian teknis, dan pemerintah setempat.

Dengan sinergi ini, pastikan bahwa semua koperasi yang terlibat memiliki legalitas lengkap dan siap beroperasi. Koperasi juga dapat berfungsi sebagai outlet sembako, LPG, layanan keuangan, hingga logistik. Warga desa bisa lebih produktif, saling mendukung, dan membangun kemandirian. Itulah wujud nyata kolaborasi antara sektor keuangan dan cita-cita pemerintahan yang menekankan ekonomi kerakyatan.

Data riset terbaru: Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh lembaga riset ekonomi Swara Raharja pada 2025, koperasi desa yang terintegrasi dengan sistem digital mengalami kenaikan transaksi hingga 30% dalam waktu setahun. Studi ini juga menunjukkan bahwa literasi keuangan pada masyarakat desa meningkat pada tahun terakhir, terutama di wilayah yang telah mendapat pendampingan dari bank.

Analisis unik dan simplifikasi: Digitalisasi koperasi desa bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang pemerataan akses keuangan. Dengan adanya layanan digital, masyarakat desa tidak lagi terkendala waktu dan jarak untuk mengakses produk keuangan. Ini tidak hanya mempercepat transaksi, tetapi juga meningkatkan transparansi dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.

Kesimpulan: Koperasi desa telah berubah dari model sederhana menjadi pilar ekonomi lokal. Dengan dukungan teknologi dan sinergi antara pemerintah serta bank, koperasi kini mampu memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Inilah contoh nyata bahwa pembaruan tidak hanya tentang skala bisnis, tetapi juga tentang kemampuan untuk beradaptasi dan memberdayakan masyarakat.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page