Penangkapan 15 Tersangka dalam Kasus Kacab Bank yang Dipelanting ke Sungai

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polda Metro Jaya menangkap tujuh pelaku tambahan terkait percikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta, kepala kantor cabang bank yang discovered mayatnya di Bekasi. Sekarang, jumlah total tersangka yang ditahan reach 15 orang.

“Akar penyelidikan masih berlangsung, kita telah menambahkan tujuh tersangka baru,” ungkap Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, dalam diskusi dengan wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025). Belum ada rincian tentang identitas pelaku baru, kata Ade Ary, karena penyelidikan masih berlangsung.

Polda Metro Jaya yang turut berkoordinasi dengan Subdit Jatanras dan Subdit Resmob telah mengamankan 15 tersangka. Enam di antaranya ditangkap oleh Subdit Resmob, sedangkan sembilan lainnya ditangkap Subdit Jatanras, kata Ade Ary.

Penyidik dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan pendalaman terhadap pelaku. Motif di balik penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta masih sebagai pertanyaan besar. Penyelidikan dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan prosedur standar operasi.

Dalam kasus ini, salah satu tersangka utama adalah Dwi Hartono, dijuluki DH. Ade Ary menjelaskan DH sebagai otak yang memantau penyusunan rencana penculikan. Dwi identik sebagai pengusaha bimbel online dan motivator asli Jambi. Di kampung halamannya, Dwi dikenal sebagai tokoh yang suka berderma. Setidaknya, Dwi pernah pulang ke kampung halaman menggunakan helikopter.

Dwi ditangkap di Solo, Jawa Tengah, bersama dua tersangka, YJ dan AA, pada tanggal 23 Agustus 2025. Sementara itu, C ditangkap pada sore harinya, 24 Agustus, di kawasan PIK, Jakarta Utara.

Sebelum kasus ini, polisi telah menangkap empat pelaku penculikan lainnya zich RAH, RS, dan AT di Jakarta Pusat, serta EW di Bandara Labuan Bajo, NTT. Namun, sebab sebenarnya pembunuhan Ilham Pradipta tetap belum diketahui.

Kasus ini semakin membuka masalah serius seperti keamanan pribadi, peran otak di balik kejahatan, dan kerja sama antara pihak penegak hukum. Serbuk meletusnya informasi tentang pelakunya dan perlahan-lahan terungkapnya rincian kasus ini menjadi ajang untuk mengkaji sistem keamanan dan penegakan hukum di Indonesia. Setiap Butiran yang diketemukan bisa menjadi pelajaran berharga agar insiden serupa tidak berulang lagi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan