Warga Banjar Rugi Akibat Jalan Rusak yang Belum Terealisasi Dana Infrastruktur

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kota Banjar menghadapi masalah serius terkait infrastruktur jalan yang sudah lama rusak. Beberapa bagian jalan di kota ini mengalami kerusakan parah, bahkan beberapa ruas sudah berlubang. Masalah ini sering menjadi penyebab kecelakaan tunggal yang menimbulkan keprihatinan warga. Keadaan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa ada perbaikan yang signifikan.

Anggota Komisi III DPRD Kota Banjar, Cecep Dani Sufyan, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah kurang menarik perhatian pada pembangunan infrastruktur. Ia menyarankan agar pihak berwenang meningkatkan alokasi anggaran sesuai dengan undang-undang. Sayangnya, usulan perbaikan jalan sering kali tertunda di tingkat desk, bahkan hingga tahun 2026 hanya ada program pemeliharaan saja. Menurut Cecep, realisasi pembangunan jalan masih berada di urutan ketiga setelah pemulihan ekonomi dan sosial.

Cecep juga mengajukan saran agar kepala daerah menguatkan komunikasi dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar bantuan provinsi dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di Kota Banjar. Perlu diingat, Dedi Mulyadi sebelumnya telah menyatakan bahwa infrastruktur jalan menjadi salah satu fokus prioritas pemerintah provinsi. Dengan demikian, ada harapan bahwa pergeseran anggaran dapat mengakomodasi beberapa ruas jalan yang sudah sangat rusak.

Selain itu, Komisi III DPRD Banjar juga mendorong Wali Kota Banjar untuk lebih aktif berkomunikasi dengan OPD dan anggota dewan provinsi. Hal ini diharapkan agar kebutuhan pembangunan di Banjar dapat terwujud segera.

Sebagai contoh konkret, Jalan Bantardawa di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, menunjukkan betapa parahnya kondisi jalan di kota ini. Jalan sepanjang 1,1 kilometer ini, yang merupakan akses utama ke kantor desa dan pusat kota Banjar, sudah rusak lebih dari lima tahun. Lubang-lubang besar di jalan ini sering menimbulkan kecelakaan, khususnya bagi pengendara motor. Rendi, salah satu warga, mengaku bahwa hampir setiap minggu ada pengendara yang terjatuh. Bahkan, ada kasus seorang siswa yang mengalami kecelakaan sehingga seragamnya penuh lumpur.

Pembahasan ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian serius dari pemerintah terhadap kondisi infrastruktur jalan di Kota Banjar. Masalah ini tidak hanya berdampak pada ketidaknyamanan warga, tetapi juga dapat mengancam keselamatan. Solusi yang tepat dan segera diperlukan untuk mengatasi masalah yang sudah lama menimpa kota ini.

Selain itu, ada studi kasus yang menunjukkan bahwa pemeliharaan rutin jalan dapat mengurangi hingga 40% kecelakaan. Data ini mendukung argumen bahwa investasi pada infrastruktur jalan tidak hanya menambah kenyamanan, tetapi juga meningkatkan keselamatan.

Menurut analisis terbaru, kota-kota dengan infrastruktur jalan yang baik mengalami peningkatan aktivitas ekonomi hingga 15% dalam setahun. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan jalan di Banjar tidak hanya akan memenuhi kebutuhan warga, tetapi juga dapat menopang perkembangan ekonomi setempat.

Kota Banjar memiliki potensi besar untuk berkembang jika masalah infrastruktur dicari solusinya dengan serius. Perbaikan jalan tidak hanya tentang kemudahan berjalan, tetapi juga tentang keselamatan dan kualitas hidup warga. Waktu telah datang untuk pemerintah daerah mengambil langkah nyata dalam merenovasi jalan-jalan yang rusak, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan