Di Indonesia, pemerintah telah menegaskan bahwa stok beras masih cukup melimpah, bahkan cadangan pangan negara (CBP) mencapai angka 3,8 juta ton. Various upaya intervensi untuk mengatur kenaikan harga sudah dilakukan, termasuk melalui program Bantuan Pangan Beras dan penyebaran beras di bawah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Namun, harga beras di pasar tetap tinggi.
Peningkatan harga ini dikonfirmasi oleh Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa. “Persediaan beras saat ini masih dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Namun, perlu ada penyesuaian terkait harga, karena di lapangan terlihat kenaikan,” katanya di Diskusi Publik Paradoks Kebijakan Hulu-Hilir Perberasan Nasional di Ombudsman RI, Selasa (26/8/2025).
Ketut menambahkan bahwa produksi beras di dalam negeri masih memadai. Menurut Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras sampai September diperkirakan mencapai 28,22 juta ton, sementara kebutuhan konsumen sekitar 22,5 juta ton. “Sisa stok sekitar 14,9 juta ton, sehingga kondisi sampai September masih sangat baik. Jika diperpanjang sampai Desember, dengan asumsi rata-rata produksi 2024, stok sekitar 33,9 juta ton akan tersedia, sementara kebutuhan sekitar 30,31 juta ton,” jelasnya.
Kenaikan harga beras di pasar juga dipengaruhi oleh peningkatan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) menjadi Rp 6.500 per kilogram. Ketut menjelaskan bahwa kebijakan Any Quality dalam pembelian GKP memungkinkan penyerapan gabah tanpa peduli kualitas, yang kemudian mempengaruhi harga gabah kering giling (GKG). “Dengan kebijakan Any Quality, harga gabah kering jadi sekitar 30% atau 25%, padahal standar biasanya 14-15%. Akibatnya, harga GKP stabil di Rp 6.800/kg, sementara GKG rata-rata Rp 7.200/kg,” terangnya.
Pemerintah juga telah melakukan berbagai intervensi, termasuk penyaluran Bantuan Pangan Beras sebesar 360.000 ton kepada 18,2 juta KPM. Selain itu, penyaluran beras SPHP dengan target 1,3 juta ton hingga akhir tahun ini sedang berlangsung, namun progresnya masih lambat. Hingga 22 Agustus, realisasi SPHP mencapai 58.400 ton. Jika ditambah dengan tahap penyaluran sebelumnya, yakni 100.900 ton dan 80.200 ton untuk HBKN Idulfitri, total penyebaran beras SPHP sepanjang 2025 sudah mencapai 239.600 ton, atau 15,97% dari target 1,5 juta ton.
Data dari BPS menunjukkan bahwa harga beras medium di zona 1 saat ini mencapai Rp 14.000/kg, melebihi Harga Efektif Tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500/kg. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Wakatobi memiliki harga beras medium tertinggi di zona 1, masing-masing Rp 17.952/kg dan Rp 17.884/kg. Untuk beras premium, harga nasional rata-rata Rp 15.437/kg, dengan kenaikan 0,83% dibanding bulan Juli 2025. Daerah dengan harga tertinggi ada di Wakatobi dan Kepulauan Talaud, melebihi Rp 19.000/kg.
Di zona 2, harga beras medium naik 1,40% menjadi Rp 14.872/kg, sementara di zona 3, naik 1,09% menjadi Rp 18.899/kg. Harga beras premium di zona 3 naik 0,64% menjadi Rp 20.709/kg, dengan Kabupaten Intan Jaya memiliki harga tertinggi Rp 60.000/kg.
Menurut riset terbaru, kenaikan harga beras tidak hanya dipengaruhi oleh faktor produksi, tetapi juga oleh logistik dan distribusi yang belum optimal. Studi kasus di beberapa daerah menunjukkan bahwa biaya transportasi dan biaya penyimpanan masih menjadi faktor utama peningkatan harga. Infografis yang ditampilkan oleh BPS menunjukkan bahwa daerah terpencil seperti Kepulauan Talaud dan Intan Jaya mengalami kenaikan harga yang lebih signifikan karena keterbatasan akses transportasi.
Peningkatan harga beras tetap menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Meskipun stok beras masih aman, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan kestabilan harga. Dengan peningkatan efisiensi dalam distribusi dan perlindungan konsumen, kita bisa memastikan bahwa beras tetap terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Semangat untuk mengatasi tantangan ini bersama!
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.