Akademisi dari Universitas Diponegoro Menilai Terapan Kepemimpinan Responsif di Pemerintah Kota Semarang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sebuah akademisi senior dari Universitas Diponegoro, Prof. Firmansyah, menyampaikan pandangannya bahwa Wali Kota Semarang, Agustina, telah menunjukkan kepemimpinan yang responsif melalui berbagai inisiatif kebersihan dan pengelolaan sampah di kota tersebut. Inisiatif tersebut, menurutnya, adalah tanggapan langsung terhadap aspirasi masyarakat.

Namun, ia juga mengemukakan bahwa manajemen sampah di Semarang masih memiliki ruang untuk peningkatan. Pendidikan masyarakat tentang pemisahan sampah di tingkat rumah tangga perlu diintensifkan, serta adopsi teknologi inovatif dari kampus lokal, seperti metode pengolahan sampah menggunakan ayam atau konversi plastik menjadi bahan bakar.

Selain itu, Prof. Firmansyah menekankan pentingnya sinkronisasi kebijakan pemerintah kota dengan rencana nasional, seperti program Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih, agar manfaatnya dapat merata.

Data survei dari Litbang Kompas pada awal Agustus 2025 menunjukkan bahwa 77,4% warga Semarang merasa puas dengan performa pemimpin kota saat ini. Beberapa pakar lain dari Universitas Diponegoro, seperti Prof. FX Sugiyanto, menganggap angka tersebut sebagai awal yang positif, meskipun masih ada sekitar 20% warga yang tidak puas.

Sugiyanto juga merinci bahwa upaya pemerintah perlu lebih optimal dalam komunikasi, kolaborasi dengan mitra strategis, dan pengelolaan birokrasi. Program bantuan sebesar Rp25 juta per RT per tahun dinilai memiliki manfaat, namun masih ada keterbatasan dalam pemahaman masyarakat tentang aturannya.

Ada beberapa tantangan utama yang perlu diatasi, termasuk banjir dan pengembangan lapangan kerja. Banjir, khususnya, membutuhkan penanganan serius karena bisa menimbulkan dampak langsung pada masyarakat.

Sementara itu, Wali Kota Agustina menyamakan hasil survei dengan nilai rapor bagi pemerintah kota. Dia menegaskan komitmen untuk meningkatkan kinerja, termasuk penguatan komunikasi dengan warga dan akademisi, serta kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan. Tujuannya adalah membawa Semarang menjadi kota yang seimbang antara pembangunan, lingkungan, dan keselamatan warga.

Dengan demikian, Pemerintah Kota Semarang tetap optimis akan arah pembangunannya, dengan harapan bahwa melalui evaluasi dan kolaborasi berkelanjutan, pelayanan publik akan semakin baik. Rencana jangka panjang mencakup pembuatan Semarang yang inklusif, akuntabel, dan efektif bagi semua lapisan masyarakat.

Untuk mencapai kesuksesan, penting bagi pemerintah setempat untuk terus memfokuskan upaya pada penyelesaian masalah utama seperti banjir dan pengelolaan sampah. Sebagian besar warga telah merasakan manfaat kebijakan baru, namun upaya komunikasi dan pendidikan masih diperlukan untuk memastikan semua lapisan masyarakat bisa merasakan dampak positifnya. Dengan kerja keras dan kerjasama yang lancar, Semarang bisa menjadi model kota yang berkelanjutan bagi daerah lain.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan