Polda Metro Jabotabek mengawasi persediaan beras di supermarket Jakarta Selatan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Satgas Pangan dari Polda Metro Jaya, dalam kerja sama dengan Satgas Pangan Mabes Polri, melakukan pemantauan langsung terhadap ketersediaan dan tarif beras di supermarket Mayestik, Jakarta Selatan. Hasilnya, tersedianya stok beras terkonfirmasi memadai, sekitar 3,5 ton dengan berbagai jenis merek. Harga jualan beras juga sesuai dengan kebijakan, terutama untuk jenis yang termasuk dalam Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kombes Ade Safri Simanjuntak, Dirkrimsus Polda Metro Jaya, memberi keterangan bahwa ada beberapa merek beras yang sedang mengalami kekosongan stok, tetapi saat ini telah kembali tersedia. Ia juga menuturkan bahwa beberapa produsen besar seperti Food Station sudah tidak lagi memasok ke outlet tersebut, sementara Sania Group hanya menyalurkan pasokan terbatas sejak bulan Agustus.

Beras SPHP sempat habis sejak 18 Agustus 2025, tetapi pada Senin pagi (25/8) stoknya sudah kembali disponibles dan dipajang di rak. Satgas Pangan akan terus berkoordinasi dengan pihak retail dan produsen untuk menjaga kelancaran distribusi. Mereka juga mengamankan pengawasan agar harga tetap stabil dan pasokan terbina. Apabila ditemukan penyimpangan atau penimbunan beras yang merugikan masyarakat, tangan keras akan diturunkan.

Daftar harga beras yang diwawancarai Satgas Pangan meliputi Beras Sentra Ramos Premium seharga Rp 74.500 (sesuai HET), Beras Anak Raja Premium Rp 94.890 (fortifikasi, tidak terikat HET), Beras Sumo Khusus Medium (Kuning) Rp 92.990 (fortifikasi, tidak terikat HET), Beras Sumo Khusus Premium (Merah) Rp 99.990 (fortifikasi, tidak terikat HET), Beras Cantik Manis Khusus Pandan Wangi Rp 117.490 (tidak terikat HET), Beras Topi Koki Premium (Biru) Rp 140.790 (fortifikasi, tidak terikat HET), dan Beras Topi Koki Premium (Orange) Rp 129.890 (fortifikasi, tidak terikat HET).

Untuk mempercepat distribusi, Satgas Pangan berkolaborasi dengan Perum Bulog Kanwil DKI-Banten, Aprindo, dan Perumda Pasar Jaya guna mengadakan rapat koordinasi demi memperluas saluran distribusi beras SPHP, baik di retail modern maupun pasar konvensional.

Studi kasus terkini menunjukkan bahwa kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta dalam pengelolaan pangan sangat penting untuk mengatasi kemungkinan krisis stok beras. Ketersediaan data aktual dan transparansi harga menjadi kunci utama agar masyarakat tetap memeroleh akses beras dengan harga terjangkau.

Stabilitas pasokan beras tidak hanya bergantung pada distribusi produsen, tetapi juga pada sistem peredaran yang efisien. Pemandu yang tepat dalam pengawasan penjualan dapat mencegah spekulasi harga dan memastikan kelancaran pasokan. Dilansir dari riset terbaru, kerjasama antara pihak berwenang, produsen, dan distributor dapat vlak mengurangi risiko kekosongan stok di masa depan.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Satgas Pangan Polda Metro Jaya menunjukkan komitmen dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras. Tindakan proaktif ini penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi挑战 yang berpotensi menimbulkan krisis pangan. Pendekatan terpadu dalam pendistribusian beras adalah kunci utama agar masyarakat dapat memperoleh akses pangan yang layak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan