Wamenaker Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, telah ditangkap oleh KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penangkapan ini dilakukan setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan. KPK menegaskan tidak ada ada koordinasi apa pun dengan Istana Negara seputar OTT yang dilakukan terhadap Noel.
Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan hal tersebut ketika dihadapan warta percaya di kantor KPK, Jakarta Selatan, pada hari Jumat (22/8/2025). Menanggapi pertanyaan tentang adanya laporan kepada Presiden Prabowo Subianto soal penangkapannya, Setyo dengan tegas menolak dugaan koordinasi.
Tupoknya, upaya tersebut dimulai dari proses penyelidikan yang pastinya dilakukan dengan konfidensial. Hal itu menerangkan kenapa semua langkah yang dilakukan KPK tetap diam-diam.
Sekeluarnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan keprihatinan pemerintah terhadap Noel terkait OTT KPK tentang pemerasan sertifikat K3. Presiden Prabowo Subianto dikabarkan sudah menerima laporan terkait hal tersebut.
Prasetyo menyampaikan, Presiden telah mengingatkan agar semua pejabat tetap berhatimu dan tidak melanggar amanah. Ia juga menuturkan bahwa jika Noel terbukti bersalah, ia segera akan dicopot dari posisi sebagai Wamenaker.
Prabowo, menurut Prasetyo, sudah menyampaikan dukungan untuk penyelidikan hukum yang dilakukan KPK. “Ini adalah urusan hukum, dan Presiden menghormati proses yang dilakukan oleh KPK.
Saat ini, hasil pengujian terbaru menunjukkan bahwa pemerasan dalam pengurusan sertifikat K3 telah merugikan banyak pihak. Data menunjukkan bahwa lebih dari 70% pelaku usaha mengalami penambahan biaya yang tidak wajar dalam proses sertifikasi tersebut. Hal ini menunjukkan adanya korupsi struktural yang perlunya penanganan serius.
Kasus Noel menjadi bukti bahwa korupsi tidak perduli pangkat atau status. Pemerintah harus tetap berani memerangi praktik semacam ini dengan tegas dan transparan, tanpa melibatkankampanye yang tidak bersangkutan. Warga pun diharapkan tetap waspada dan melaporkan praktik semacam ini agar Indonesia bisa lebih bersih.
Selama ini, banyak perusahaan yang kehilangan uang akibat pemerasan seritifikat K3. Ini bukan hanya mengganggu kelancaran bisnis, tetapi juga memperburuk iklim investasi. Akibatnya, perekonomian yang semestinya berkembang malah terhambat. Yang pasti, hasil dari penegakan hukum ini akan memberikan kesan yang kuat bahwa korupsi tidak akan ditolerir.
Setiap warga memiliki peran dalam membangun negeri yang bebas dari korupsi. Mari kita berperan aktif, mulai dari laporan masalah sampai memperkuat integritas pribadi masing-masing. Indonesia memerlukan transformasi yang berani, jujur, dan berlandaskan kepentingan rakyat. Bukan hanya dua kasus Noel, tapi ribuan kasus korupsi lain yang perlu ditangani dengan setiap inisiatif dari kita.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.