Operasi Penangkapan Komplotan Copet Berlangsung Sebulan di 14 Tempat Kriminalitas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polres Kota Bogor berhasil menangkap dua kelompok pencopet yang sering aktif di trotoar jalur satuan arah (SSA), Lapangan Sempur, serta Stasiun Bogor. Kelompok-kelompok ini telah menggelar operasi selama setahun dan terkait dengan 14 laporan kepolisian (LK) kasus pencopetan.

Menurut Kompol Aji Riznaldi, Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota, aktivitas pencopetan grup tersebut dimulai sejak tahun lalu. Dalam kurun waktu tersebut, telah ada 14 laporan yang melibatkan para pelaku ini.

Grup pencopet ini fokus menargetkan korban yang sedang beraktivitas, seperti warga berolahraga di SSA atau pekerjakan pulang lewat Stasiun Bogor. Metode pencopetan yang digunakan melibatkan membuka ritsleting tas korban secara diam-diam untuk mengambil barang yang ada di dalamnya.

Kompol Aji juga menjelaskan bahwa total terdapat enam tersangka dari dua kelompok copet yang ditangkap. Dari jumlah itu, dua orang telah menerima tembut kakinya akibat mencoba kabur saat akan ditangkap polisi.

Enam pelaku pencopetan yang teridentifikasi adalah Romi, Iwan, serta Anto, dengan daerah operasi di jalur SSA dan Lapangan Sempur. Sementara itu, Febri Sidabutar dan Imam Syafei beroperasi di sekitar Stasiun dan Alun-Alun Bogor. Selain itu, terdapat seorang penadah bernama Candra.

“Kedua kelompok pencopet ini telah kami tangkap, yakni Romi, Iwan, dan Anto yang beraksi di SSA dan Sempur. Sementara Febri dan Imam aktif di stasiun, sedangkan Candra berperan sebagai penadah,” penuturas Kompol Aji.

Data riset terbaru memperkuat bahwa kasus pencopetan di wilayah perkotaan seperti Bogor cenderung meningkat selama periode pandemi, dikarenakan adanya peningkatan aktivitas warga di tempat terbuka. Keamanan daerah menjadi prioritas utama dalam upaya pencegahan tiruan kejahatan ini.

Analisis unik dan simplifikasi essi kasus menunjukkan bahwa pelaku cenderung menggandeng penadah untuk memudahkan distribuasi hasil perampokan. Hal ini memperjelas pentingnya kolaborasi antara polisi dan masyarakat dalam mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Tindakan polisi yang tegas terhadap kelompok pencopet ini belum hanya membuang-buang waktu. Keberanian dan kerjasama antara masyarakat serta aparat keamanan akan menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan