Jumlah Warga Lansia di Kota Tasikmalaya Mencapai 95.838 Jiwa pada Semester 1 Tahun 2025

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seluruh penduduk di Indonesia, sekitar 12% dari mereka termasuk dalam kategori kaum lanjut usia atau lansia, yaitu berusia minimal 60 tahun. Dari 38 provinsi di negara ini, sudah ada 21 yang mengalami perubahan demografi menjadi masyarakat yang lebih tua. Di Kota Tasikmalaya sendiri, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setengah pertamanya tahun 2025, jumlah warga berusia 60 tahun ke atas mencapai 95.838 jiwa. Kecamatan Mangkubumi menjadi wilayah dengan jumlah lansia terbanyak, yakni 12.392 jiwa, diikuti Kawalu dengan 12.142 jiwa dan Cipedes sebesar 11.261 jiwa.

Kecamatan lain yang juga memiliki populasi lansia yang signifikan meliputi Cibeureum (10.126 jiwa), Cihideung (10.063 jiwa), Tawang (9.639 jiwa), Tamansari (9.112 jiwa), Indihiang (7.372 jiwa), Bungursari (7.159 jiwa), dan Purbaratu (6.572 jiwa). Sementara itu, data BPS pada Juli 2025 menunjukkan perbedaan angka, dengan 59.034 warga berusia 65 tahun ke atas dan 33.666 jiwa berusia antara 60-64 tahun. Pada tahun sebelumnya, 2024, tercatat 56.023 jiwa penduduk berusia 65 tahun ke atas dan 32.517 jiwa berusia 60-64 tahun. Tentu, ini menjadi peringatan bahwa angka lansia akan terus meningkat.

Menurut BPS RI, diperkirakan pada tahun 2045 sekitar 20% dari penduduk Indonesia akan golongan lansia. Hal ini dapat menjadi peluang untuk meraih bonus demografi kedua. Namun, keterbatasan dalam pengelolaan bonus demografi pertama menimbulkan kekhawatiran bahwa kesenjangan tersebut bisa berulang lagi. Di Kota Tasikmalaya, Dinas Sosial merekam bahwa tahun 2024 terdapat 3.949 lansia hidup dalam kondisi miskin. Banyak di antaranya tinggal sendiri, di rumah yang tidak layak huni, serta tanpa sumber penghasilan atau usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka termasuk dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan menerima bantuan sosial dari pemerintah.

Berdasarkan data yang tersedia, daerah dengan jumlah lansia miskin terbanyak adalah Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Cibeureum, dengan 618 jiwa. Diikuti Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi (400 jiwa), Kelurahan Cibeuti, Kecamatan Kawalu (267 jiwa), dan Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang (238 jiwa). Radar juga melaporkan kondisi Mak Elen (90) dan Jua (70) yang tinggal di rumah tidak layak huni di RW 17 Ujungsari, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes. Rumah mereka berdiri di atas tanah wakaf, sehingga sulit untuk dimodifikasi melalui program perbaikan dari pemerintah.

Baik pengelolaan populasi tua maupun kemampuan pemerintah dalam menanggapi tantangan ini akan menjadi kunci bagi masa depan yang lebih baik. Membangun sistem dukungan yang kuat dan inklusif untuk lansia tidak hanya memastikan kualitas hidup mereka, tetapi juga mengoptimalkan potensi demografi sebagai kekuatan bagi pembangunan nasional. Waktu telah tiba untuk berinvestasi pada generasi lanjut usia, karena mereka adalah pilar yang tak tergantikan dalam masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan