Nasim Khan, anggota Komisi VI DPR, mengemukakan usulan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memperkenankan satu gerbong khusus untuk merokok di kereta jarak jauh. Namun, KAI tetap menjaga kebijakan kereta api sebagai kawasan bebas asap rokok.
Anne Purba, wakil presiden hubungan masyarakat KAI, menegaskan bahwa setiap kereta api yang dioperasikan tidak mendukung adanya asap rokok di dalamnya. Ini menjadi bagian dari upaya KAI untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan seluruh penumpang.
Komitmen tersebut merupakan kegigihan KAI dalam membentuk lingkungan transportasi yang sehat bagi semua orang, termasuk perokok pasif. Anne menekankan bahwa KAI terus mengamalkan kebijakan bebas asap rokok, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Kementerian Perhubungan sejak 2014.
“Kami selalu memastikan bahwa perjalanan dengan kereta api memberikan kenyamanan maksimal bagi pelanggan, termasuk udara yang bersih dan sehat di dalam kereta. Kebijakan ini sesuai dengan regulasi yang berlaku dan berfokus pada kualitas layanan kami,” ujar Anne dalam keterangannya yang berjudul “KAI Tegaskan Kebijakan Kereta Api Bebas Asap Rokok demi Kenyamanan dan Keselamatan Pelanggan,” Jumat (21/8/2025).
Kebijakan tersebut berdasarkan Surat Edaran Nomor SE 29 Tahun 2014 dari Menteri Perhubungan Republik Indonesia, yang melarang merokok di dalam sarana angkutan umum, termasuk kereta api.
“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2012 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, angkutan umum, termasuk kereta api, telah ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok,” jelas Anne.
Untuk menerapkan kebijakan tersebut, KAI telah menempelkan stiker “dilarang merokok” di setiap kereta api. Selain itu, KAI tidak menyediakan tempat khusus merokok di dalam rangkaian kereta. Pekerja kereta juga dilarang merokok saat menjalankan tugas. Area merokok hanya tersedia di stasiun yang telah ditentukan.
“KAI berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan sehat bagi seluruh pelanggan. Kami mengundang masyarakat untuk mendukung kebijakan ini demi menciptakan lingkungan transportasi yang lebih baik. KAI menghargai berbagai masukan dan ulasan, namun tetap berpegang pada regulasi dan kebutuhan umum untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan semua penumpang,” tutup Anne.
Usulan gerbong khusus merokok datang dari Nasim Khan, anggota DPR. Ia berpendapat bahwa hal tersebut akan menguntungkan KAI. Nasim mengajukan usulan tersebut dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Bobby Rasyidin, direktur utama KAI. Menurut Nasim, ini adalah aspirasi masyarakat.
“Nah, paling tidak, Pak, ini ada masukan juga, gerbong yang selama ini, dulu ada, tapi setelah itu dihilangkan adalah sisakan satu gerbong untuk kafe ya kan, untuk ngopi, paling tidak di situ untuk smoking area, Pak,” kata Nasim dengan tersenyum dalam rapat di DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2025).
“Nah, karena banyak kereta tidak smoking area, Pak Bobby (Dirut KAI). Nah, paling tidak dalam kereta ini ada satu gerbong. Saya yakin, Pak, saya yakin itu pasti bermanfaat dan menguntungkan buat kereta api, ya kan? Pasti banyak itu, satu aja, terus smoking,” tambahnya.
Nasim juga mengemukakan bahwa hal ini bisa menjadi solusi bagi penumpang yang bosan, terutama karena jarak tempuh perjalanan bisa sampai berjam-jam. Ia membandingkannya dengan bus yang memiliki area merokok.
“Karena 8 jam perjalanan jauh, Pak. Di bus saja, Pak, 12 hampir 8 jam, 10 jam, itu ada smoking area di bus. Masa kereta sepanjang itu, satu gerbong, Pak, saya yakin bisa itu Pak ya,” kata Nasim.
Dengan adanya kebijakan ini, KAI berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi semua penumpang. Meskipun ada usulan untuk gerbong khusus merokok, KAI tetap berpegangan teguh pada regulasi yang berlaku. Masyarakat diundang untuk berpartisipasi dalam upaya mendukung kebijakan ini demi transportasi yang lebih baik.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.
Lah, mau bikin gerbong khusus perokok? Kirain DPR lagi sibuk mikirin rakyat, eh malah mikirin ngerokoknya. Mungkin biar nggak ganggu yang lagi rapat sambil nge-vape kali ya? Gimana menurut kalian?