Polisi Ditegaskan Dalam Kasus Pengeroyokan Staf KLH di Serang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polda Banten sedang menyelidiki kejadian penganiayaan terhadap wartawan dan staf Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang terjadi di Jawilan, Serang. Dua anggota Brimob telah diinterogasi oleh pihak berwenang terkait insiden tersebut.

Ketua Bidang Humas Polda Banten, Kombes Didik Hariyanto, mengungkapkan bahwa kedua anggota tersebut, dengan inisial TG dan TR, sedang dalam tahap pemeriksaan. Hasil penyelidikan akan diumumkan secara resmi setelah proses selesai. Dalam kejadian tersebut, kedua anggota Brimob terlihat mengenakan seragam di lokasi insiden dan masih dalam tahap investigasi lebih lanjut.

Didik menegaskan bahwa Polda Banten akan menjalankan hukum dengan prinsip profesionalisme dan transparansi, termasuk terhadap anggota mereka sendiri jika terbukti melakukan pelanggaran. Ia mengajak masyarakat dan rekan media untuk tidak tersinggung oleh isu-isu yang belum terverifikasi dan mempercayakan proses penyelidikan kepada pihak berwenang.

Selain itu, Polres Serang telah menangkap dua orang sekuriti pabrik yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Sebelumnya, wartawan dan staf KLH menjadi korban kekerasan dari orang tak dikenal (OTK) setelah mengabarkan penyegelan pabrik pengolahan timbal di wilayah tersebut. Para korban mengalami cedera fisik akibat penyerangan tersebut.

Insiden pengeroyokan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di depan pabrik. Sebelumnya, para jurnalis dari media-média beragam dihadang oleh petugas keamanan pabrik dan dilarang melakukan dokumentasi. Akhirnya, tim dari KLH hadir dan meminta agar wartawan diizinkan melakukan liputan di dalam pabrik.

Setelah selesai meliput, wartawan hendak pulang kepada kendaraannya, ketika tiba-tiba beberapa orang tanpa identitas tiba-tiba menyerang mereka, termasuk sekuriti pabrik.

Menurut data terbaru, insiden ini menimbulkan keraguan tentang keamanan wartawan saat meliput isu lingkungan. Kasus ini juga memperlihatkan pentingnya transparansi dalam proses penyegelan pabrik yang potensial berdampak pada lingkungan. Kesimpulan, perlindungan wartawan dan kejelasan dalam penegakan hukum harus menjadi prioritas agar kejadian seperti ini tidak berulang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan