Ibu Asuh Polres Metro Diganti Setelah Serah Terima Jabatan Kapolda

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di ibu kota Indonesia, terjadi perilisan jabatan Kepala Polisi Daerah Metro Jaya dari Irjen Karyoto kepada Irjen Asep Edi Suheri. Dalam acara ini juga terdapat perubahan pada posisi Ibu Asuh Polwan Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, jabatan tersebut diemban oleh Lina Karyoto, yang kini digantikan oleh Indah Asep Edi Suheri. Acara serah terima jabatan ini berlangsung di Gedung Markas Besar Polda Metro Jaya pada hari Rabu, tanggal 20 Agustus 2025, dengan kehadiran pejabat senior Polda Metro Jaya serta Kepala Kepolisian Daerah setingkat resor. Proses serah terima formal melibatkan penandaan tanggal, penyerahan selempang, pin, serta penandatanganan berita acara yang diwitness oleh Kapolda Metro Jaya.

Dalam konteks ini, Asisten Kepolisian Wanita Polda Metro Jaya, AKBP Agustin Susilowaty, menyampaikan bahwa peristiwa ini memiliki arti yang mendalam bagi seluruh Polisi Wanita, terutama bagi anggota Polwan di tingkat Polda Metro Jaya. “Ibu Asuh Polwan berperan sebagai figura inspiratif dan penyemangat bagi kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lina Karyoto atas kehangatan dan perhatiannya sebagai ibu, serta siap mendukung Ibu Indah Asep Edi Suheri untuk mencapai prestasi lebih tinggi dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” kata Agustin pada Kamis, 21 Agustus 2025.

Sementara itu, Lina Karyoto mengungkapkan rasa terima kasih atas tanggung jawab yang telah diaembannya selama ini. Indah Asep Edi Suheri, sebagai Ibu Asuh baru, menyatakan kesediaannya untuk mendukung setiap upaya dan kiprah Polwan Polda Metro Jaya dalam melayani masyarakat sambil menjaga nilai-nilai wanita.

Perubahan kepemimpinan dalam lingkungan kepolisian menunjukkan dinamika internal yang terus berlangsung guna mempersiapkan generasi baru dalam memimpin. Inisiatif seperti ini penting untuk menjaga adaptasi dengan perkembangan masyarakat dan meningkatkan profesionalisme instansi kepolisian. Dengan dukungan yang kuat dari para pejabat dan personel, berbagai program PBJ (Pemberdayaan dan Pengabdian kepada Masyarakat) dapat berjalan lebih efektif.

Kesimpulan yang bermanfaat bagi para pembaca adalah bahwa pergantian kepemimpinan dalam instansi publik, seperti yang terjadi di Polda Metro Jaya, bukan hanya rutinitas administratif, melainkan merupakan langkah strategis untuk memastikan keharmonian dan kontinuitas dalam pelayanan masyarakat. Dua belas juta jiwa di D.K.I. Jakarta bisa memanfaatkan perubahan ini untuk mendorong kepolisian lebih dekat dengan masyarakat, membangun kepercayaan, dan menguatkan kolaborasi antara aparat dan masyarakat dalam mewujudkan kota yang lebih aman dan adil.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan