Pelaku Eksploitasi ABG di Jakarta Barat Ditindak Tegas Oleh Legislator

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez, menyatakan kecewanya terhadap kasus eksploitasi seksual dan perdagangan orang dewasa terhadap seorang remaja wanita berusia 15 tahun. Anak tersebut dipaksa bekerja sebagai pemandu karaoke di wilayah Jakarta Barat dan akhirnya hamil selama lima bulan. Gilang menuntut agar aparat penegak hukum melakukan tindakan tegas.

Menurutnya, kasus ini tidak boleh hanya berhenti pada penangkapan pelaku lapangan, melainkan harus melibatkan pemberantasan seluruh jaringan yang terlibat. Dia mengingatkan agar siapa pun yang menyembunyikan atau melindungi kejahatan ini diungkap dan dihukum. Ucapannya tersebut disampaikan kepada wartawan pada hari Kamis (21/8/2025).

Kejahatan semacam ini dianggap sebagai pelanggaran yang serius terhadap hak asasi manusia. Gilang memintakan polisi menangani perkara ini dengan serius dan membutuhkan hujan hukum yang tegas. Langkah ini juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Dewasa (TPPO) dan Undang-Undang Perlindungan Anak.

“Tidak boleh ada kompromi dalam kasus yang merampas masa depan anak bangsa,” ungkapnya dengan konsisten. Dia juga mendorong agar lembaga peradilan memprioritaskan perkara TPPO terhadap anak-anak sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi generasi muda dari predator seksual dan jaringan perdagangan manusia.

Selain itu, KPAI juga mendorong investigasi lebih lanjut terutama menyangkut potensi korban lain yang mungkin tertangkap dalam kasus serupa. Ketua KPAI, Ai Maryati, menambahkan bahwa Jakarta sebagai sentra hiburan harus mematuhi aturan yang berlaku. Keberadaan tempat-tempat hiburan malam tidak boleh menjadi alasan bagi pelaku untuk melanggar hukum dengan mempekerjakan anak di bawah umur, apalagi jika melibatkan eksploitasi seksual.

Jika ingin memperdalam pemahaman, kunjungi situs resinformasi terkait untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Kasus seperti ini memang mengingatkan kita semua bahwa perjuangan terhadap eksploitasi seksual dan perdagangan manusia masih harus ditekankan. Jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban schlok praktik keji ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan