Operasi Pemberantasan Sampah di Sungai Kuantan Dibawah Pimpinan Wakapolda Riau

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada hari Kamis, 21 Agustus 2025, Wakapolda Riau, Brigjen Adrianto Jossy Kusumo, menggelar patroli di Sungai Kuantan untuk memastikan Festival Pacu Jalur berjalan dengan lancar. Dalam kegiatan tersebut, dia bersama tim melaksanakan pembersihan sampah di sepanjang tepian sungai yang menjadi pusat acara tersebut.

Patroli tersebut dilakukan di area Tepian Narosa, Teluk Kuantan, dengan diikuti oleh beberapa pejabat utama dari Polda Riau, termasuk Dir Samapta, Kabid Humas, Wadir Pol Airud, Wadir Lantas, Wadansat Brimob, serta Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat. Mereka menyisir seluruh area dan mengumpulkan sampah yang terserap di sungai.

Meskipun telah ada pesan untuk menghindari pembuangan sampah sembarangan, sebagian masyarakat masih melakukan tindakan tersebut. Oleh karena itu, personel bersama-sama mengingatkan masyarakat agar lebih perhatikan kebersihan lingkungan, terutama selama acara festival.

“Kegiatan ini bertujuan agar suasana tetap tertib, aman, dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan yang hadir menikmati Festival Pacu Jalur,” ungkap Brigjen Jossy.

Selain menciptakan keindahan lingkungan, patroli ini menunjukkan komitmen Polda Riau dalam menjaga kebersihan Sungai Kuantan, yang menjadi inti dari festival warisan budaya Riau ini.

Patroli juga digunakan untuk menjangkau sampah yang tersebar di bagian tengah sungai, dengan menggunakan perahu karet. Sebelumnya, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan telah menekankan pentingnya kebersihan lingkungan, terutama di sungai yang menjadi arena acara nasioanl ini.

Selain membersihkan sampah, Polda Riau juga telah melakukan patroli selama dua pekan terakhir untuk menghentikan penambangan emas ilegal (PETI) di daerah Kuansing. Inisiatif ini, bersama dengan kolaborasi dengan Polda Sumbar, telah berdampak positif pada kualitas air Sungai Kuantan, yang kini jauh lebih jernih.

Melalui upaya serius ini, Polda Riau berusaha mengukir citra positif festival dan melindungi lingkungan sungai yang menjadi warisan budaya. Kejelasan yang diperoleh menunjukkan bahwa kerjasama antar instansi dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam melestarikan keindahan alam dan budaya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan