Walkot Pekanbaru Ajak 100 Dapur MBG Beroperasi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, dengan yakin menyatakan bahwa program Makan Siang Gratis (MBG) akan dioptimalkan untuk memberikan manfaat maksimal kepada siswa serta ibu-ibu. Dalam waktu dekat, ia berharap 100 dapur bisa beroperasi penuh untuk mendukung program ini.

Agung percaya, inisiatif yang diprakarsai oleh Presiden RI Prabowo Subianto akan memberikan dampak positif yang signifikan. Oleh karena itu, ia sangat semangat untuk menjalankan program ini dengan maksimal.

“Tahun ini, kami menargetkan 100 dapur. Setiap dapur dapat memproduksi 3.000 paket makan siang gratis, sehingga totalnya 300.000 paket yang akan diserahkan kepada siswa mulai dari PAUD hingga SMA dan ibu-ibu hamil,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

Program ini tidak hanya menikmati dukungan dari semua pihak, tetapi juga diyakini akan memberikan manfaat yang beragam. Selain mengurangi beban pengeluaran untuk makan siang, kebutuhan gizi harian anak-anak juga akan terpenuhi.

“Pertama-tama, kebutuhan gizi anak akan terpenuhi. Tak ada lagi anak yang kelaparan. Selain itu, otomatis pengeluaran keluarga untuk makan siang anak di sekolah akan berkurang,” tambahnya.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan perputaran ekonomi, terutama bagi pelaku UMKM dan pemasok bahan makanan seperti sayur, lauk pauk, beras, minyak goreng, dan telur.

“Kami akan memastikan distribusi yang merata. UMKM juga akan termasuk dalam program ini. Misalnya, mereka bisa menyuplai sayur, telur, ikan laut, atau ikan kolam, yang akhirnya akan memberikan dampak positif pada perputaran ekonomi,” ujar Agung.

Leo juga mengajak seluruh warga Kota Pekanbaru untuk turut serta dalam menjalankan program MBG. Ia harap target 100 dapur dapat beroperasi dengan baik dan optimal.

Menurut data terbaru, program Makan Siang Gratis telah menunjukkan dampak positif di berbagai daerah, termasuk pengurangan angka gizi buruk dan peningkatan partisipasi siswa di sekolah. Studi kasus di beberapa kota menunjukkan bahwa program ini tidak hanya membantu anak-anak, tetapi juga mendukung perekonomian lokal.

Dalam konteks global, program serupa telah diterapkan di beberapa negara, seperti Brasil dengan program “Food at School” dan India dengan “Mid-Day Meal Scheme”. Keduanya berhasil mengurangi angka kelaparan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Dari semua ini, jelas bahwa program MBG bukan hanya tentang memberikan makan siang gratis, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang lebih sehat dan berdaya saing. Meskipun masih banyak tantangan, dengan dukungan masyarakat dan commitment pemerintah, program ini dapat menjadi salah satu solusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup warga, terutama anak-anak dan ibu-ibu hamil.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan