Panggilan KPK Membuat Lisa Mariana Bingung

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil Lisa Mariana terkait kasus korupsi pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB). Lisa menyatakan kesulitan mengetahui alasan pemanggilan tersebut.

Sejak awal, ia berbagi perasaannya melalui live streaming di media sosialnya tentang hasil tes DNA antara Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan anaknya. Saat itu pula, Lisa menyentuh bahwa KPK akan memanggilnya. “Saya tidak akan mengizinkan kecurangan terjadi. Jadi, Pak, jangan bersikeras, saya juga sudah meminta perdamaian sebelum ini. Sebenarnya saya lelah dan sedang dalam kondisi tidak enak badan,” ujarnya pada Rabu (20/8/2025).

Lisa juga membenarkan akan dipanggil KPK pada akhir pekan ini, namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kasus yang melibatkan namanya. “Pada tanggal 22, saya diundang ke KPK untuk menjadi saksi. Saya juga bingung mengapa ada surat tersebut. Hal ini masih dalam tahap pemeriksaan yang belum final. Kita akan membongkar semuanya dengan lengkap,” tandasnya.

Unggahan tersebut dibuat Lisa melalui akun @lisamarianaaa sekitar pukul 14.30 WIB. Meskipun tujuan pasti komentar tersebut tidak diketahui, diduga terkait dengan hasil tes DNA. “Baiklah, mari kita bongkar semuanya,” tambahnya.

Di sisi lain, pengacara Lisa Mariana, Jhon Boy Nababan, enggan memberikan keterangan lebih tentang pemanggilan KPK. Ia hanya menyatakan akan mendampingi kliennya pada hari Jumat. “Saya akan mendampingi Lisa pada hari itu,” kata John singkat di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

KPK mengharuskan Lisa hadir sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan iklan BJB. Penyelidikan ini bertujuan untuk mengejar aliran dana yang diduga tidak sesuai peraturan. “Informasi dari saksi sangat penting untuk membantu penyidik dalam mengungkap kasus ini,” kata jubir KPK Budi Prasetyo di kantor KPK, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025).

Budi menjelaskan KPK terus mendalami dugaan aliran dana non-bujeter di BJB. “KPK sedang mengikuti jejak uang yang terlibat dalam kasus ini,” katanya. Lisa dipanggil karena KPK memang menilai ia memiliki keterangan penting terkait perkara tersebut.

KPK telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, termasuk mantan Direksi Utama Bank BJB, Widi Hartono, dan tiga pihak swasta lainnya. Para tersangka diduga telah menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 222 miliar. Meskipun belum ditahan, KPK telah meminta Imigrasi untuk mencegah keluar negeri terduga pelaku selama enam bulan.

Riset terbaru menunjukkan kasus korupsi pengadaan iklan di BJB memiliki dampak signifikan pada keuangan negara. Studikasus lain menunjukkan bahwa kasus korupsi seperti ini sering menghambat progres pembangunan daerah, terutama melalui peng.entriesan dana yang tidak benar. Infografis menunjukkan bahwa kerugian seperti ini dapat merugikan pelayanan publik.

Analisis tambahanmenunjukkan pentingnya transparansi dalam pengadaan barang dan jasa, terutama di lembaga keuangan daerah. Studi menunjukkan bahwa dukungan dari saksi yang relevan dapat mempercepat penyelidikan. Penyelenggaraan hukum yang tegas juga diperlukan untuk mencegah kasus serupa di masa depan.

Kasus ini mengajarkan kita betapa pentingnya integritas dalam pemenuhan kebutuhan non-bujeter. Setiap dana negara harus digunakan dengan bijak dan akuntabel. Dansetelah menerima penjelasan dari saksi yang terkait, peutuh tidak dapat dilepaskan.

Baca juga Berita lainnya di News Page