Wali Kota Semarang Dorong Mencegah Pemborosan Pangan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah kota Semarang telah resmi meluncurkan program Srikandi Pangan, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk membuat perempuan menjadi pemimpin dalam meningkatkan ketahanan pangan. Kegiatan ini diharapkan bisa mendorong seluruh masyarakat untuk berhenti memborong makanan dan mengamalkan pola konsumsi yang bervariasi, bergizi, seimbang, serta aman.

Upaya peluncuran program ini dilakukan pada Selasa (19/8) di Aula Balai Kota Semarang. Srikandi Pangan dikembangkan sebagai tanggapan terhadap tantangan real yang ada di bidang pangan. Di kota ini, sejumlah besar makanan masih dihabiskan semena-mena, mencapai 262.056,7 ton per tahun dengan nilai estimasi Rp 2,42 triliun.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menjelaskan bahwa program ini punya tujuan serius untuk mengatasi masalah tersebut. “Srikandi Pangan hadir karena kita semua butuh solusi terhadap pemborosan pangan yang terjadi sehari-hari,” ujarnya, Rabu (20/8/2025). Dia juga mengingatkan akan bahaya kesehatan jika pola makan tidak dikontrol. “Jika obesitas duplex, maka penyakitnya berantai, mulai dari diabetes, hipertensi, sampai kolesterol yang meningkat,” tambahnya.

Program Srikandi Pangan terdiri dari empat kelompok kerja yang melibatkan berbagai tingkat, mulai dari kota hingga tingkat rukun tetangga. Setiap kelompok memiliki tugas tertentu: Pokja Ketersediaan Pangan, Pokja Distribusi Pangan, Pokja Penganekaragaman Pangan, dan Pokja Keamanan Pangan. “Semakin banyak yang ikut, semakin banyak limbah pangan yang bisa diproses atau didistribusikan dengan bijak,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga menghargai adanya Buku Kamus Masakan Kota Semarang, yang berisi dokumentasi dan pengetahuan tentang kuliner lokal. Buku ini diperuntukkan bagi para Srikandi Pangan sebagai panduan dalam mengenali dan menghargai keanekaragaman bahan pangan Selain beras. “Terdapat catatan mengenai makanan yang cocok untuk berbagai umur, dari bayi hingga lansia, serta cara memasak agar nutrisi tetap terjaga,” tutup Agustina.

Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Mulai dari pengurangan pemborosan sampai dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya konsumsi sehat, setiap individu dapat berperan aktif. Dengan dukungan program seperti Srikandi Pangan, kita bisa bersama-sama membangun masyarakat yang lebih cerdas dalam hal pangan dan menjaga kesehatan bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan