Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan panjang tiga kali dalam satu hari di rumahnya di Hambalang, pada hari Rabu tanggal 20 Agustus 2025. kegiatan ini berlangsung dari siang hingga malam untuk membahas berbagai topik penting, seperti pengelolaan lahan, penanganan tambang ilegal, dan rencana pertumbuhan perekonomian negara.
Menurut postingan di Instagram Sekretariat Kabinet yang diidentifikasi dengan handle @sekretariat.kabinet, dalam rapat tersebut Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Kegiatan ini dimulai dengan pertemuan antara Presiden dengan Direktur Utama BUMN di bidang pertanian dan perkebunan. Topik utama yang dibahas adalah mengenai pengelolaan perkebunan, sektor pertanian, serta lahan tak berizin yang potensial untuk dimanfaatkan oleh negara.
Selanjutnya, rapat dilanjutkan dengan wacana yang melibatkan Direktur Utama BUMN bidang Pertambangan. Di sesi ini, perbincangan berfokus pada ijin dan pengelolaan sumber daya tambang seperti nikel, emas, timah, dan jenis tambang lainnya.
Sesuai dengan rencana, pertemuan lanjut ke tahap terakhir dengan para menteri terkait. Topik utama yang dilontarkan adalah mengenai perkembangan ekonomi dan strategi investasi nasional.
Bagi para pejabat yang hadir, ini adalah kesempatan yang berharga untuk membahas isu-isu strategis yang akan mempengaruhi masa depan perekonomian Indonesia. Rapat maraton ini juga menandakan komitmen Prabowo untuk memastikan semua aspek pengelolaan sumber daya dan investasi dikaji secara mendalam.
Dalam konteks global yang sedang berubah, ini merupakan langkah yang tepat untuk memastikan Indonesia tetap bergerak maju dengan cakupan yang holistik. Dengan dukungan dari para menteri dan pejabat senior, pemerintah bisa memastikan setiap kebijakan yang diambil akan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.
Data Riset Terbaru: Studi terkini menunjukkan bahwa pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dapat menambah kontribusi sektornya terhadap PDB hingga 15% dalam waktu lima tahun. Hal ini hanya bisa dicapai dengan koordinasi yang baik antara pemerintah dan para pelaku industri.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Rapat yang dilakukan Prabowo bukan hanya tentang pembahasan teknis, tetapi juga tentang strategi jangka panjang. Dengan melibatkan berbagai menteri, Prabowo menunjukkan bahwa ia memahami pentingnya kerjasama antar kementerian dalam memajukan ekonomi.
Kesimpulan: Indonesia memiliki potensi besar, dan dengan pengelolaan yang bijak, sumber daya alam dan investasi dapat menjadi pilar utama pertumbuhan perekonomian. Mari kita dukung langkah-langkah pemerintah dalam merencanakan masa depan yang lebih cerah.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Owner Thecuy.com