Pembebasan lahan menjadi kendala utama dalam pembangunan jembatan gantung Sukamenak di Kota Tasikmalaya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Rencana pembangunan jalan yang menghubungkan ke Jembatan Gantung Sukamenak di Tasikmalaya mengalami penundaan lagi. Penyebab utamanya adalah keterbatasan dana kota dan kesulitan dalam proses pembebasan lahan.

Hilman Wiranata, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, mengungkapkan bahwa pada tahun ini belum ada anggaran tersedia untuk proyek tersebut. Ia menjelaskan bahwa kekurangan dana dikarenakan kebijakan efisiensi yang diaplikasikan.

Perbedaan utama dengan proyek serupa di Ciamis adalah status lahan yang digunakan. Di Ciamis, tanah yang digunakan adalah tanah carik desa, yang sudah milik pemerintah, sehingga proses pembebasan dapat dihindari. Namun, di Tasikmalaya, lahan tersebut masih milik masyarakat, sehingga proses pembebasan harus dilakukan dengan penuh tahapan.

Proses ini melibatkan verifikasi data kepemilikan, penilaian harga oleh tim profesional, dan negosiasi dengan pemilik lahan. Harga tanah sering kali naik ketika ada rencana pembangunan, sehingga menjadi tantangan tersendiri.

Hilman mengharapkan masyarakat tidak memanipulasi harga tanah demi kepentingan bersama. Pemerintah kota telah mencatat proyek ini dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), namun penganggaran baru bisa dilakukan pada tahun depan.

Biaya keseluruhan proyek masih menunggu perhitungan lebih lanjut dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Namun, jika lahan sudah bebas, dana kota dianggap cukup untuk merealisasikan proyek.

Tasikmalaya memiliki potensi untuk mengembangkan infrastruktur yang baik, namun tantangan finansial dan lahan harus diatasi terlebih dahulu. Pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci suksesnya proyek ini. Dengan semangat kerja yang kuat, rencana pembangunan ini bisa menjadi realitas dalam waktu dekat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan