Dinas Kesehatan Lebak Berjanji Cepat Sediakan Serum Antiserum Ular Bisa untuk Masyarakat Baduy

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, berkata akan menyediakan serum anti-bisa ular untuk melindungi warga Suku Baduy yang berdomisili di daerah Gunung Kendeng. Persediaan serum tersebut diharapkan akan tersedia dalam waktu dekat.

Menurut pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Endang Komarudin, pekan depan nanti akan ada serum anti-bisa ular sebanyak 250 vial yang siap dikirimkan ke puskesmas di sekitar wilayah perkampungan Suku Baduy.

Tindakan ini dilakukan untuk menghindari kematian akibat gigitan ular berbisa yang sering dialami oleh masyarakat Baduy. Serum tersebut sudah dipesan dari produsen PT Biofarma Bandung dan akan segera didistribusikan ke berbagai puskesmas perbatasan wilayah tersebut.

Kini, masyarakat Baduy banyak yang sibuk membuka ladang pertanian, membuat mereka lebih rentan terhadap gigitan ular berbisa seperti ular tanah, ular hitam, ular kobra, dan ular belang. Kecenderungan hujan yang tinggi juga memperparah masalah ini, karena ular-ular tersebut sering muncul di semak belukar, rerumputan, dan tumpukan kayu.

Pada malam hari, terutama musim hujan, ular-ular terbisa sering berkeliaran mencari makan, seperti kodok dan tikus, bahkan hingga ke pemukiman warga. Petani menjadi kelompok yang paling rentan terhadap gigitan ular saat bekerja di ladang.

Serum anti-bisa ular akan disediakan di beberapa puskesmas strategis, seperti Puskesmas Cisimeut, Puskesmas Leuwidamar, dan Puskesmas Cirinten. Diharapkan keberadaan serum ini dapat menyelamatkan korban gigitan ular.

Sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Medi, menyampaikan bahwa dalam empat bulan terakhir, ada 30 kasus gigitan ular berbisa di kalangan Suku Baduy, dengan dua korban meninggal dunia dan satu orang kehilangan jari. Saat ini, korban gigitan ular biasanya dirawat di RSUD Banten karena keberadaan serum anti-bisa ular lebih pasti dibandingkan di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

Inisiatif penyediaan serum anti-bisa ular ini sangat krusial untuk melindungi masyarakat Baduy, terutama petani yang bekerja di ladang dan rentan tergigit ular. Kemudian, kolaborasi antara Dinkes Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak diperlukan untuk menjamin stok serum yang mencukupi dan akses yang mudah bagi warga. Dengan penanganan yang tepat, jumlah korban gigitan ular dapat diminimalkan, dan kehidupan masyarakat Baduy akan lebih terjamin.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan pencegahan dan persiapan yang matang terhadap bahaya alam yang sering menghadapi masyarakat yang berkampung di kawasan hutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan