KPK: ASN Kurang Mempahami Poin Mikro Korupsi, Ganggu Pencegahan Optimal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ibnu Basuki Widodo, sebagai Wakil Ketua KPK, mengungkapkan bahwa banyak pejabat negara (ASN) belum memahami titik rawan korupsi dalam lingkungan kerja mereka. Hal ini mengakibatkan upaya pencegahan korupsi menjadi kurang efektif. Ketika berbicara dalam webinar “Integritas & Anti Korupsi: Dari Kesadaran Menjadi Kebiasaan” di Kementerian Hukum, Jakarta, Selasa (19/8/2025), Ibnu menjelaskan tantangan yang dihadapi ASN dalam menerapkan nilai integritas.

Budaya kerja yang sudah berkembang lama, serta kebiasaan yang longgar dalam melakukan pelanggaran, membuat perubahan perilaku membutuhkan waktu dan upaya konsisten. Ibnu membenarkan bahwa kurangnya kesadaran terhadap risiko korupsi menjadi masalah. Beberapa ASN belum mengerti titik rawan di lingkup pekerjaannya, sehingga langkah pencegahan justru tidak optimal.

Perlu dicatat, pemahaman terhadap titik rawan korupsi dapat membantu dalam mencegahnya. Ibnu juga merilis isu tentang konflik kepentingan yang terjadi dalam lingkungan kerjanya. Beberapa ASN menilai normal jika keputusan dipengaruhi oleh hubungan pribadi, keluarga, atau hubungan perkawanan. Hal ini bisa menjadi awal kolusi atau suap, mempengaruhi keputusan yang objekif.

Selain itu, tekanan dari atasan, rekan kerja, atau pihak eksternal sering mendorong ASN untuk melanggar aturan. Ibnu mengimbau agar ASN tetap tegak lurus dalam menghormati peraturan yang berlaku. Jika ada ajakan dari atas atau pihak lain untuk melakukan praktik korupsi, seharusnya ditolak dengan tegas.

ASN dianjurkan untuk menyadari risiko korupsi yang ada, mengelola konflik kepentingan, dan tidak gentar dalam menolak praktik yang melanggar hukum. Dengan demikian, integritas dan anti-korupsi bisa menjadi kebiasaan dalam lingkungan kerja.

Korupsi bukan hanya masalah lain, tetapi hasil dari kurangnya kesadaran dan pelatihan yang Cuenca. Dengan meningkatkan kesadaran dan melatih diri untuk menjaga integritas, ASN dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam menghapus korupsi. Setiap langkah kecil bisa membuat perbedaan besar dalam menghadirkan kebersihan dan akuntabilitas di sektor publik.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan