PT Pertamina Patra Niaga telah menegaskan komitmennya dalam menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Labuan Bajo dan wilayah sekitarnya, sebagai tanggapan terhadap kondisi kekurangan yang terjadi beberapa hari terakhir. Kejadian ini disebabkan oleh gangguan dalam proses distribusi akibat cuaca ekstrem yang masih berlangsung.
Menurut Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, penyediaan BBM ke Labuan Bajo biasanya berjalan rutin dari Fuel Terminal Reo. Namun, saat ini pasokan telah diperkuat dengan tambahan dua titik distribusi, yaitu melalui Fuel Terminal Maumere dan Fuel Terminal Ende.
Untuk memastikan ketersediaan BBM, Sales Area NTT Pertamina Patra Niaga telah mengoperasikan armada tambahan dari kedua terminal tersebut. Dari Fuel Terminal Maumere, tiga mobil tangki dengan kapasitas 16.000 liter masing-masing telah mengirimkan total 48.000 liter Pertamina Dex. Sementara dari Fuel Terminal Ende, enam mobil tangki serupa telah mengantarkan 96.000 liter Biosolar.
“Aktivitas di fuel terminal kami berjalan nonstop dengan tujuan memastikan stabilitas pasokan BBM di Labuan Bajo dan sekitarnya. Kami juga memberikan prioritas untuk pengiriman ke SPBU serta pelayanan bagi konsumen kendaraan,” ujar Ahad dalam pernyataan tertulis, Selasa (19/8/2025).
Selain itu, untuk konsumen non-kendaraan, pengisian BBM akan ditata dengan hati-hati agar dapat mengurangi risiko spekulasi. Ahad juga menambahkan bahwa pada hari berikutnya, kapal tanker akan melakukan bongkar muat di Fuel Terminal Reo dengan membawa 250.000 liter Pertamina Dex dan 800.000 liter Biosolar, yang akan menambah stok BBM di daerah tersebut.
Data konsumsi harian BBM di SPBU Labuan Bajo menunjukkan rata-rata penggunaan Pertalite sebesar 6.090 liter, Pertamax 7.020 liter, Biosolar 2.220 liter, dan Pertamina Dex 5.940 liter.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil, PT Pertamina Patra Niaga bersikeras untuk menjaga kelancaran distribusi BBM di Labuan Bajo dan sekitarnya, mengatasi tantangan logistik yang dihadapi. Ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memastikan ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat, terutama dalam situasi darurat seperti ini. Keberhasilan dalam mengelola stok dan distribusi BBM dapat menjadi pelajaran berharga bagi sistem logistik nasional, terutama dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.
Ketika menghadapi masalah distribusi BBM, koordinasi antara berbagai pihak menjadi kunci. Dengan kerja sama yang baik, masa depan pasokan energi di wilayah terpencil dapat dijamin lebih stabil.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Owner Thecuy.com